Gerakan Azan Serentak dan Kalibrasi Arah Kiblat (Gemar Kiblat). Gerakan yang baru diluncurkan pada Rabu (18/9/2019) itu merupakan upaya untuk menyeragamkan arah kiblat di seluruh masjid di Kota Bandung. Selain itu, gerakan ini juga ingin memastikan seluruh penunjuk waktu salat di setiap masjid juga menunjukkan angka yang sama dan benar.
“Jam ini harus terus dikalibrasi. Kita juga pakai aplikasi yang bisa diakses oleh masjid-masjid. Dikoneksikan dengan radio juga. Jadi nanti azan itu harus serentak di semua masjid,” imbuhnya.
Pengajian Rutin Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemkot Bandung mewajibkan seluruh ASN untuk mengikuti pengajian atau ceramah agama setiap hari Rabu. ASN di lingkungan Balai Kota Bandung, pengajian dilakukan di masjid Al-Ukhuwah.
Berjamaah Salat Tepat Waktu (Bersatu).
Oded menggulirkan kebijakan untuk menghentikan kegiatan pekerjaan manakala azan berkumandang. Kebijakan itu diharapkan bisa lebih meningkatkan kedisiplinan ASN soal manajemen waktu.
Kajian Muslimah (Kamus) Pendopo.
Kajian ini dilakukan setiap bulan di Pendopo Kota Bandung. Acara yang digagas oleh istri Wali Kota Bandung, Siti Muntamah Oded ini selalu penuh dikunjungi oleh para jemaah. Setidaknya, ada 1200 jemaah yang selalu memadati Kamus.
“Kalau Kamus, konten kajiannya adalah seputar penguatan keluarga. Jadi bagaimana Muslimah ini punya peran yang baik dalam menguatkan ketahanan keluarga,” papar Bambang.
Kajian Tematik Bandung Agamis (Kataba)
Di Kota Bandung, masjid ternyata tidak hanya menjadi pusat pembelajaran agama. Lebih jauh, masjid juga bisa menjadi media untuk menyosialisasikan program-program pemerintah. Oleh karena itu, Pemkot Bandung menggulirkan kegiatan Kataba untuk menyampaikan program-program pemerintah kepada para pemuka agama.
“Tujuannya agar mereka juga bisa membantu menyampaikan program pemerintah kepada para jemaahnya,” jelas Bambang.
Diskusi Pemuka Agama di Pendopo.
Setiap menjelang hari raya keagamaan, Oded selalu mengundang para pemuka agama untuk duduk Bersama di Pendopo Kota Bandung. Hal ini menjadi wadah bersilaturahmi sekaligus mendengar aspirasi para pemuka agama.
“Misalnya kalau Natal, Pak Wali Kota mengundang para pendeta untuk makan malam. Begitu juga kalau Waisak, Nyepi, Galungan. Mereka senang bertemu langsung dengan Pak Oded,” ucap Bambang.