Perumda Air Minum Tirta Raharja Distribusikan 125.000 Liter Air Bagi Warga

NGAMPRAH– Sejak musim kemarau, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung mendistribusikan pasokan air bersih sebanyak 125.000 liter kepada warga terdampak kekeringan di tiga wilayah, yakni Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi.

“Banyak warga yang membutuhkan pasokan air bersih karena dampak kemarau. Kita salurkan bantuan air yang rata-rata ada 25 ritase armada tangki yang mendistribusikan air. Satu tangki berkapasitas 5.000 liter,” kata Sri Hartati, Manager Junior Humas dan Kesekretariatan Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung, kemarin (15/9).

Dia menyebutkan, sebelum air didistribusikan kepada warga, pihaknya berkoordinasi terlebih dahulu dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di setiap wilayah. Untuk armada tangki, disediakan dari daerah masing-masing, sedangkan Perumda hanya menyediakan pasokan air.

Sri menuturkan, krisis air bersih memang kerap terjadi saat musim kemarau. Hal itu pun sudah diantisipasi Perumda untuk menyediakan pasokan air. “Pasokan air bersih ini tidak hanya untuk pelanggan, tetapi juga nonpelanggan. Ini memang sudah menjadi rutinitas yang kami lakukan saat kemarau,” ujarnya.

Dia juga mengungkapkan, kemarau cukup berdampak terhadap berkurangnya debit air di beberapa sumber air baku yang dikelola Perumda. Di antaranya, yaitu Sungai Cijanggel yang memasok kebutuhan air bersih bagi para pelanggan di wilayah Utara, yakni Kota Cimahi dan sebagian Kabupaten Bandung Barat wilayah utara dan barat.

Saat ini, debit air dari sumber tersebut mengalami penurunan signifikan, yakni sekitar 70 persen. Dari kondisi normal 166 liter/detik, debit air kini hanya 43-45 liter/detik. “Tentunya ini berdampak juga terhadap minimnya pasokan ke wilayah Utara, makanya kami lakukan pendistribusian secara bergilir atau terjadwal,” katanya.

Sri menambahkan, pihaknya terus berupaya mengoptimalkan pendistribusian air bersih dengan pasokan yang tersedia. Dia mengakui, faktor alam seperti kemarau panjang saat ini memang tidak bisa dihindari, sehingga berdampak terhadap berkurangnya pasokan air bersih yang dikelola Perumda. “Kita memanfaatkan air yang ada untuk tetap memberikan pelayanan optimal kepada pelanggan juga memberikan bantuan sosial kepada warga nonpelanggan yang sudah tercatat di BPBD,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan