49 Perhargaan Berhasil Diraih Pemprov

Demikian juga dengan aspek kebahagiaan. Sebanyak 90persen warga berasa bahagia, hanya 5persen yang mengaku tidak berbahagia dan 4persen yang menjawab tidak tahu.
Dalam hal perubahan yang terjadi dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Sebanyak 63% warga menilai pasangan Ridwan Kamil (RK) da Uu Ruzhanul Ulum (Uu) membuat perubahan yang lebih baik. Hanya 6% yang menilai pasangan RK – Uu lebih buruk, dan 31% warga menjawab tidak tahu.

Pasangan RK – Uu juga dinilai lebih responsif dibanding pemerintahan provinsi Jawa Barat periode sebelumnya.

Sebanyak 60persen warga menilai pasangan RK – Uu lebih responsif. 7persen yang menilai tidak responsif dan 33persen menjawab tidak tahu.

Warga juga menilai pemerintah provinsi Jawa Barat dibawah kepemimpinan pasangan RK – Uu sudah semakin inovatif dengan 66persen warga menjawab sudah inovatif, hanya 7persen yang menjawab tidak inovatif dan 27persen yang menjawab tidak tahu.

Meski demikian, pasangan RINDU masih perlu memperbaiki pola koordinasi pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota. Sebanyak 47% warga menilai Pasangan RINDU sudah berkordinasi dengan baik, 12% warga menilai belum berkordinasi dengan baik, dan sebanyak 41% warga menjawab tidak tahu.

Kepuasan warga ditunjukkan kepada penanganan kerukunan beragam, bencana alam, kebebasan, dan pendidikan. Keempat isu tersebut dianggap puas oleh 66persen, 61persen, 61persen dan 59persen reseponden.

Sedangkan kesejahteraan, lapangan kerja dan harga bahan pokok masih menjadi isu yang belum mampu ditangani secara memuaskan. Hanya sebanyak 19persen, 16persen dan 9persen responden yang merasa puas.

Terkait dengan program kerja yang paling memperoleh sorotan masyarakat, responden menyebutkan Desa Digital dalam top of mind ketika ditanya program RK – Uu yang paling diingat.

Selain itu, Jabar Quick Response dan Kredit Mesra juga masuk dalam tiga besar program kerja pasangan RK – Uu yang paling diingat.

Menurut Direktur Eksekutif Instrat, Jalu Priambodo, penelitian data untuk keperluan penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 – 26 Agustus dengan metode multistage random sampling, berbasis data dasar penduduk, proporsional hingga level kota/kabupaten.

Area survei meliputi 94 desa/kelurahan dari total 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, dengan total responden sebanyak 405 orang dan margin error dalam kisaran 5 persen. (mg5/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan