Asep menjelaskan, pihaknya sudah mengusulkan agar eks bangunan SDN Cisabuk kembali difungsikan menjadi sekolah menengah kejuruan. Soalnya di Kecamatan Kertasari saat ini memang baru ada satu SMA yang lokasinya jauh di perbatasan dengan Kecamatan Pacet.
”Di sini banyak lulusan SMP yang sulit meneruskan pendidikan, karena jauh ke SMA Negeri. SMA Negeri hanya ada satu di perbatasan Kertasari-Pacet, jadi mereka yang masih memiliki keinginan untuk meneruskan sekolah lebih memilih ke wilayah Pangalengan atau Banjaran karena lebih dekat dan akses transportasinya lebih mudah,” tuturnya.
Hal yang sama dikatakan Kepala Desa Santosa Igor Darojatun. ”Kami berharap minimal ada SMK, karena di kawasan Desa Santosa dan Tarumajaya Kecamatan Kertasari dan Desa Wanasuka, Kecamatan Pangalengan tidak ada SMA,” ucapnya.
Igor berharap bangunan SDN Cisabuk yang terbilang cukup mumpuni bisa dimanfaatkan sehingga tidak terbengkalai dan rusak seiring waktu. Terlebih Desa Santosa sendiri ingin terus meningkatkan angka lama pendidikan yang rata-rata baru mencapai sembilan tahun atau sampai tingkat SMP.
”harapan warga, bangunan tersebut bisa digunakan untuk SMK. Karena, kalau mau sekolah ke tingkat SMA/SMK, anak anak disini harus ke Pengalengan atau ke Cibeureum yang jaraknya sangat jauh. Tapi, kami juga mengapresiasi program pendidikan Paket yang dilakukan PKBM,” pungkasnya. (rus)