Sekalian nostalgia.
Saya pernah nonton Chelsea 30 tahun lalu. Mungkin lebih. Itulah pertama kali saya nonton sepak bola di stadion Inggris.
Tidak hanya nonton.
Tapi juga belajar manajerial sepakbola di situ. Termasuk pengelolaan suporternya.
Saya belajar banyak.
Begitu pulang, saya ingin Persebaya punya nickname. Seperti Chelsea yang dipanggil The Blues.
Maka lahirlah nama ‘Green Force’. Atas usulan Zainal Muttaqin. Reporter olahraga saat itu. Yang kini jadi direktur utama banyak perusahaan di grup DI’s Way.
Belakangan muncul nickname yang lebih membumi: Bajul Ijo. Harian Surya Surabaya yang konsisten memopulerkannya.
Muncul pula meme Green Force yang legendaris itu: sketsa wajah heroik suporter Green Force. Dengan slogan ‘Kami Haus Gol Kamu’.
Muncul pula istilah ‘Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa: Bahasa Bola’.
Di Chelsea saya membeli banyak aksesori: kaus, jaket, topi, selendang.
Tiba di Surabaya saya pun bilang: kita harus bikin beginian.
Maka kami pun memproduksi topi Green Force, kaus Green Force, selendang Green Force. Saya pun minta rocker muda nan cantik dari Surabaya. Untuk menjadi modelnya. Mengenakan semua merchandise Green Force: Ita Purnamasari.
Laris. Heboh. Gempar.
Pabrik kausnya sampai kewalahan.
Pun saat itulah lahir istilah Bonek.
Dari situ pula saya mulai terlibat Persebaya. Mobil BMW saya hancur. Masih baru. Kinyis-kinyis.
Kereta api hancur. Saya harus mengganti semua kerugiannya.
Ketika tim muda Persebaya juara, lahir pula nickname yang lain: Bledug Ijo.
Bledug adalah sebutan untuk anak gajah.
Persebaya pernah disorot tajam. Saat itu saya masih di luar kepengurusan. Persebaya baru saja dikalahkan 0-12 oleh Persipura. Di Surabaya pula. Di depan suporter sendiri. Tidak masuk akal.
Hari itu Persebaya dianggap memainkan sepak bola gajah. Yang skornya sudah diatur. Seperti pertunjukan sepak bola gajah beneran di Wai Kambas, Lampung.
Sampai sekarang istilah sepak bola gajah masih populer. Untuk mengejek permainan pengaturan skor.
Tapi suporter Persebaya ternyata bangga diejek sebagai gajah. Sampai tim juniornya diberi nickname Bledug Ijo.