DPRD Soroti Keberadaan Bank Keliling

Melalui surat edaran yang dibuat oleh Cecep, semua warga RW 02 sebelumnya telah berkumpul di kantor RW untuk membahas persoalan tersebut. Dan warga pun telah menyepakati penolakan kepada rentenir dengan memasang spanduk.

“Karena nanti akhir-akhirnya kalau ada warga yang sampai tergiur, justru bukan menguntungkan, tapi bisa jadi merugikan. Apalagi sekarang banyak penipuan-penipuan dengan modus seperti itu,” katanya.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Tanimulya, Lili Suhaeli Bachtiar. Keberadaan rentenir yang datang ke desanya memang sudah meresahkan warga. Bahkan, saat rentenir melakukan tagihan ada yang sampai membawa senjata tajam.

“Memang betul rentenir sudah merajalela sekali. Waktu itu sampai terjadi ada rentenir melakukan penagihan sampai membawa pedang, beberapa orang hampir kena sasaran saat masyarakat membela warga yang ditagih itu,” ungkap Lili.

Rentenir yang meresahkan tersebut, kata Lili, hampir merata datang dan menawarkan jasanya kepada warga di setiap RW di Desa Tanimulya. Dirinya pun meminta Pemerintah Daerah segera mencari solusi terbaik, untuk bisa memberikan solusi kepada warga-warga yang dalam posisi terjepit ekonomi terjepit, terpaksa harus meminjam kepada rentenir.

Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Desa (Pemdes) Tani Mulya bersama sejumlah Ketua RW sepakat mendirikan koperasi di setiap RW, untuk membantu warga agar terhindar dari bunga riba rentenir yang sangat besar dan memberatkan warga.

“Solusinya tentu dengan mendirikan sebuah koperasi yang bisa memberikan pinjaman bagi warga tanpa memberatkan seperti rentenir,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan