BANDUNG – Rencana kelanjutan pembangunan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Kota Bandung gagal dilaksanakan. Sebab, dikabarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengalami defisit anggaran.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Eddy Marwanto mengakui, penyelesain GGM belum sepenuhnya karena anggaran terbatas.
Menurutnya, rencana kelanjutan anggaran pembangunan Gedung GGM dibutuhkan anggaran sebesar Rp 60 miliar. Akan tetapi, pada pelaksanaannya gagal dilaksanakan.
’’Untuk tahap 1 dan 2 sudah selesai dilaksanakan tapi sebetulnya sampai lantai 4, karena anggaran terbatas jadi harus tertunda,’’kata Edy kepada wartawan kemarin. (15/8).
Pembangunan yang peletakan batu pertama dilakukan oleh Ridwan Kamil waktu menjadi Wali Kota Bandung ini, untuk kelanjutannya belum masuk ke dalam anggaran 2020. Namun, Edy optimis bahwa pembangunan GGM bisa dilanjutkan dan dapat dianggarakan kembali bersama para anggota dewan yang baru.
’’Kita ingin GGM cepat operasional karena itu di pusat kota itu menjadi tempat wadah dan sarana aspirasi aktivitas kegiatan para pemuda,” kata dia.
Edy memaparkan sebetulnya dalam perencanaan pembanguanan Gedung GGM masuk kedalam anggaran multiyears. Akan tetapi karena ada defisit maka pembangunan terhenti. Terlebih, Pemkot Bandung mementingkan skala prioritas.
Bangunan yang terletak di jalan Merdeka tersebut rencananya pada 2020 nanti pihaknya mencoba akan melakukan penataan dari sisi interior bangunan agar wajah dari gedung GGM bisa terlihat bagus dari luar.
’’Kita tuntaskan landscapenya dulu, dan bagian wajah GGM nya diperkiraan menggunakan biaya Rp 200 juta itu sudah selesai, untuk landscape yang penting kelihatan wajahnya dulu,”pungkas Edy. (mg3/yan).