Ratusan Petugas Kembali Diturunkan

BANDUNG– Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung kembali menerjunkan 136 petugas kesehatan hewan pascapenyembelihan di Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah. Hal itu dilakukan guna memastikan kesehatan dan kelayakan daging kurban.

Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menuturkan, tim ini akan fokus memeriksa kualitas daging hewan kurban yang sudah dipotong. Petugas juga memeriksa bagian dari badan hewan seperti organ dalam yang kerap ikut dibagikan kepada masyarakat.

“Kita juga turunkan tim pengawas dan pemeriksa post mortem. Ada sekitar 106 orang dan ditambah 30 orang dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad,” kata Gingin di sela-sela penyembelihan hewan kurban di Kecamatan Cicendo, Bandung, Minggu (11/8).

Gin Gin menyatakan, tim pemeriksa kualitas daging hewan kurban ini akan bekerja hingga Rabu (14/8/2019). “Mereka bekerja sampai H+3 dan sekarang sudah disebar. Sebelumnya juga kita sudah sosialisasikan ke beberapa wilayah tentang pemotongan yang sehat dan halal tentunya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Dispangtan telah lebih dulu menerjunkan petugas pemeriksa kesehatan dan kelayakan hewan kurban. Dalam penyisiran selama dua pekan mulai dari 29 Juli 2019 lalu, petugas berhasil memeriksa 26.133 ekor hewan kurban, terdiri dari 5.054 ekor sapi dan 21.079 ekor domba.

Dari jumlah tersebut Gin Gin menyebutkan 10 persen di antaranya ditemukan hewan kurban yang tidak layak. Sebagian besar ketidaklayakan hewan tersebut dikarenakan belum memenuhi standarisasi batasan usia.

“Sampai Sabtu (10/8) kemarin, kita sudah memeriksa sekitar 26.133 ekor baik sapi ataupun domba. Kira-kira ditemukan 10 persenan lah yang tidak layak. Tapi tidak layaknya itu sebagian besar bukan karena penyakit tapi karena kurang umur. Kecenderungan si pedagang mungkin memaksakan menjual hewan yang belum cukup dewasa,” bebernya.

Gin Gin menyatakan jumlah hewan yang berhasil diperiksa oleh Dispangtan pada 2019 ini mengalami peningkatan dari 2018 lalu sebanyak 24.911 ekor. Peningkatan jumah hewan kurban ini harus diiringi dengan pemeriksaan yang lebih intensif.

“Pemeriksaan kemarin untuk memastikan hewan qurban itu sehat dan layak, dan yang sudah layak dan sehat itu kita kenakan kalung sehat. Kemudian yang tidak layak kita beri tanda, kemudian itu dipisahkan dari kandang,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan