PDAM Alami Krisis Air Bersih

NGAMPRAH– Pasokan air baku milik PDAM Tirta Raharja mengalami penurunan hingga 50 persen terutama bagi pasokan pelanggan yang ada di wilayah Cimahi. Hal itu dipengaruhi dengan musim kemarau yang datang lebih cepat dari yang diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Kemarau saat ini lebih cepat dari prediksi BMKG. Kondisi normal debit air yang dipasok untuk wilayah pelanggan di wilayah utara (Kota Cimahi) sekitar 166 liter/detik. Namun selama musim kemarau yang sudah berjalan sebulan lebih debitnya turun jadi hanya 80 liter/detik,” kata Manajer Junior Humas dan Sekretariat PDAM Tirta Raharja, Sri Hartati kepada wartawan, Jumat (19/7).

Sri menyebutkan dengan turunnya debit air hingga setengahnya itu, sudah membuat pasokan air PDAM Tirta Raharja masuk pada level kritis. Meskipun hal ini masih belum menyamai kondisi pada tahun lalu, dimana debit air baku yang diambil dari kawasan Cijanggel, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencapai titik terendahnya, yakni hanya 50 liter/detiknya.

Ada kekhawatiran dari pihaknya jika kemarau tahun ini lebih panjang, maka debit air bisa saja lebih turun lagi dari tahun lalu. Apalagi berdasarkan surat pemberitahuan dari BMKG sebenarnya musim kemarau baru akan terjadi antara bulan Agustus atau September. Tapi kenyataannya hujan sudah tidak turun sejak sua bulan terakhir, kalaupun ada hujan intensitasnya tidak banyak.

“Akibat turunnya debit air membuat pasokan ke pelanggan khususnya di wilayah Cimahi mengalami rekayasa jadwal. Jika biasanya tiap hari air selalu ada sekarang jadi dua hari sekali tapi di back up dengan mobil tangki,” tuturnya.

Menurutnya berbeda dengan di wilayah utara, untuk pelanggan PDAM Tirta Raharja di wilayah KBB serta di selatan dan timur Kabupaten Bandung, pasokan air masih normal. Ini dikarenakan sumber bahan baku air yang dipakai ke daerah-daerah tersebut berbeda, yakni dari wilayah Padalarang dan Pangalengan. Saat ini total sambungan rumah (SR) yang terlayani mencapai 98.103 yang terbagi wilayah pelayanan timur sebanyak 39.727, pelayanan utara 27.158, dan pelayanan selatan 31.218. “Untuk wilayah selatan dan timur masih aman,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan