JAKARTA – Mabes Polri segera menyampaikan hasil investigasi dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian guna mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Hasil investigasi akan disampaikan ke publik, Rabu, (17/7) besok.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, penyampaian hasil kerja TGPF kasus Novel akan rilis secara bersama oleh tim gabungan, antara lain TGPF, Divhumas Polri, dan Kabareskrim.
“Iya mas, kita mau rilis nanti tanggal 17 Juli. Tapi mungkin juga, Selasa (16/7). Dan konferensi pers ini sendiri akan dilakukan oleh tim Gabungan, dari mulai TGPF, Divhumas, dan juga Kabareskrim,” kata Dedi kepada awak media di Mabes Polri, Senin (15/7).
Menurutnya, hasil laporan TGPF hingga kini masih dipelajari lebih dalam lagi oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian selaku penanggung jawab dari tim tersebut. Hasil temuan ini akan dijadikan pegangan untuk menindaklanjuti.
“Tentunya, ada bahan yang menarik dari temuan-temuan itu nanti secara teknis ditindaklanjuti oleh penyidik dari polri, dari Bareskrim, maupun Polda Metro Jaya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan, Polri tidak ingin terburu-buru dalam menyelesaikan kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Tapi, Polri memastikan berkomitmen menyelesaikan kasus tersebut sebelum kadaluarsa.
“Polri tidak akan terburu-buru menyelesaikan suatu kasus tidak biasa, harus dibandingkan yang multi level. Banyak kasus yang sudah diselesaikan kepolisian termasuk kasus besar, dan banyak kasus juga yang masih dijalankan,” ungkapnya.
Terkait pernyataan anggota TGPF Hendardi yang menyebut melakukan pemeriksaan terhadap mantan Kapolda Metro Jaya Komjen Mochammad Iriawan, Dedi membantahnya.
“Dalam kasus yang dialami Novel Baswedan sama sekali tak ada kaitannya, dengan Komjen Pol M Iriawan, yang saat kasus itu terjadi menjabat Kapolda Metro Jaya,” katanya.
Dijelaskan Dedi, Komjen M Iriawan tak pernah diperiksa TGPF. Namun TGPF hanya melakukan wawancara santai guna meminta klarifikasinya.
“Jadi, Pak Iriawan tak pernah dipanggil. Tim saat itu datang ke beliau hanya untuk ngobrol santai meminta klarifikasinya terkait kasus Novel,” tegasnya.
Dikatakan Dedi, wawancara dengan Pati Polri yang pernah ditunjuk sebagai Plt Gubernur Jawa Barat itu bertujuan untuk menggali informasi apapun tentang apa saja yang dilakukan Iriawan dalam kasus Novel. Sebab saat itu, Komjen Iriawan sebagai pimpinan tertinggi institusi Polri yang menangani kasus tersebut.