BANDUNG– Duel antara Persija Jakarta dan Persib Bandung yang akan digelar besok Rabu (10/7) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dipastikan tanpa dukungan Bobotoh. Hal itu berdasarkan hasil kesepakatan dari rapat unsur pengamanan dari Polri/TNI, pemerintah daerah, perwakilan kedua kesebelasan, dan perwakilan suporter The Jak Mania, Senin (8/7).
“Pertandingan itu sendiri dipastikan tidak bisa dihadiri oleh pendukung Persib. Pertandingan akan dimulai jam 15.00 WIB di GBK, di sana disepakati penonton hanya dari Jakarta saja (Persija),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya dikutip dari vikingpersib kemarin.
Nantinya, pihak kepolisian akan memberikan pengawalan kepada bus yang ditumpangi Jakmania dan undangan dari pihak Persib.
“Disepakati juga, setiap empat bus ada korlapnya dan kami akan kawal hingga ke GBK. Termasuk manajer Persib dan undangan dari Persib,” ucapnya.
Argo berharap semua pihak bisa menjaga kondusifitas sebelum, saat dan setelah pertandingan.
“Jangan sampai terjadi kekacauan, kita jaga Jakarta ini milik kita. Kalau ada sesuatu, kita akan evaluasi lagi. Kita harap semua bisa menahan diri sehingga bisa dinikmati pertandingan itu dengan lancar,” ucap Argo.
Sementara, Maung Bandung kini dalam kondisi terpuruk seusai gagal menang pada lima laga terakhir di kompetisi. Bahkan dua pertandingan pamungkas kekalahan harus mereka terima dan terbaru skor telak 4-0 menampar Supardi dan kolega. Namun Persib disebut Robert Rene Alberts sudah berkomitmen untuk segera bangkit.
Pemain tidak ingin terus berada dalam situasi yang terpuruk. “Setiap tim yang baru menelan kekalahan pastinya melihat dan mengkritisi diri sendiri soal bagaimana caranya untuk bangkit dan tidak kalah lagi,” tutur Robert.
Tim pelatih dan pemain sudah berdiskusi mencari akar masalah dari tren negatif yang tengah melanda. Mereka juga berkomitmen untuk bangkit dan Robert memuji karakter dari para pemainnya. “Kami sudah melakukan hal itu, pemain mempunyai karakter yang tangguh dan kami akan kembali berdiri,” lanjutnya.
Robert juga mengakui dia pernah merasakan situasi serupa saat menahkodai tim lain. Timnya mendapat sorotan karena menerima kekalahan dengan margin gol yang lebar. Baginya itu hal yang wajar diterima pelatih dan terpenting adalah bagaimana mental seorang pemimpin di tim bisa memulihkan situasi. (bbs/drx)