CIMAHI – Setelah mendengar kabar warganya mengalami sakit dan butuh bantuan pengobatan, akhirnya Wali Kota Cimahi Ajay Muhamad Priatna turun langsung didampingi tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Cimahi untuk mengecek kondisi bocah bernama Rifki Mulyadin.
Sebelumnya, bocah berusia 11 tahun tersebut dikabarkan terserang penyakit yang tidak diketahui jenisnya setelah diimunisasi rubella di sekolahnya. Bahkan kejadian tersebut sudah dua kali dialami Rifki, yakni saat duduk di kelas tiga sekolah dasar dan saat ini Rifki kelas lima.
Ajay mengatakan, pihaknya siap memberikan bantuan pengobatan demi kesembuhan Rifki dengan melibatkan pihak dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi karena penyakit yang dialaminya bisa disebut penyakit langka.
”Ini sedang kami tangani, semaksimal mungkin pemerintah kota akan membantu karena (keluarganya memang membutuhkan bantuan untuk biaya terapi,” kata Ajay di bocah dari pasangan Herna Purnamasari, 33, dan Dede Hadayat, 40, di Kampung Bobojong RT 06 RT 15, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jumat (5/7).
Ajay mengaku, dalam waktu dekat pihaknya juga akan memberikan kursi roda agar Rifki setidaknya bisa beraktivitas selama menjalani perawatan untuk menyembuhkan penyakitnya.
”Kalau masalah JKN-KIS kami akan urus semuanya karena saat ini mereka mandiri, Pemkot Cimahi akan urus itu dan saya sudah meminta agar dokter dari Dinkes segera melakukan penanganan,” tandasnya.
Sementara itu, Dokter Umum Puskesmas Cipageran, Diani Anggraeni, mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, penyakit yang dialami Rifki itu diyakni Guillain Barre Syndrome (GBS) yakni gangguan dimana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf.
”Jadi penyakitnya bisa menyerang siapa saja, tidak berpatok pada umur seperti Rifki yang masih anak-anak. Gejala awalnya batuk filek hingga diare hingga lumpuh dulu dua-duanya,” kata Diana.
Setelah itu, penyakit ini menyerang syaraf mulai dari kaki hingga ke atas bahkan bisa menyebabkan kematian. Namun untuk Rifki dari awal bisa segera ditangani, sehingga hanya mengalami kelumpuhan tetapi tetap bisa disembuhkan.
”Ini penyakit langka, perbandingannya satu berbanding 1000. Ini berbeda dengan polio yang biasanya lumpuhnya itu satu kaki dulu. Jadi bukan karena imunisasi rubella,” tegasnya.(ziz)