BANDUNG – Mangadar Situmorang akhirnya terpilih kembali menjadi Rektor Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) tahun 2019-2023 yang sebelumnya menjabat sebagai Rektor Unpar pada masa bakti 2015-2019.
”Akan terus merawat dan mengembangkan komitmen Unpar sebagai universitas dengan kolektif, institusional dan intelektual. Salah satunya, menjadikan universitas yang mampu mengangkat serta mengembangkan berbagai potensi lokal,” kata Mangadar usai pelantikan di Gedung 9 Unpar, Jalan Cimbeuleuit Kota Bandung, Senin, (1/7).
Tidak hanya itu, Rektor yang dua kali menjabatpun berkomitmen akan mengangkat berbagai potensi-potensi lokal sebagai wujud dari visi misinya sebagai Rektor.
”Ini yang menjadi harapan dan ajakan bahwa fisik Unpar menjadi komunitas akademik humanum (kemanusiaan yang utuh), yang mengangkat potensi lokal ke tataran global demi meningkatkan martabat manusia dan keutuhan alam ciptaan,” ungkapnya.
Mangadar yang sebelumnya pernah menjadi Dekan FISIP Unpar 2011-2015 itu menuangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Unpar 2040 harus menjadi bagian dari inisiasi perabadan baru di era revolusi industri.
”Di era digital, internet, hosting dan generasi milenial. Unpar harus menginisiasi keadaban baru, yang dipaparan lebih lanjut disebutkan bahwa Unpar ke depan harus menjadi rujukan universitas dalam hal penyelenggaraan pendidikan yang interaktif, dialogis dengan mahasiswa,” jelasnya.
Selain itu, ia pun berharap Unpar menjadi sebuah tempat untuk berbagai pembahasan isu. Termasuk memperjuangkan hak warga yang tak mampu, agar tidak terpinggirkan di era revolusi industri saat ini.
”Unpar harus menjadi rujukan forum dialogis, interaktif lintas disiplin, lintas budaya, dan juga harus menjadi rujukan dalam kepedulian terhadap mereka yang terpinggirkan, yang miskin,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Proses Penetapan Rektor (PPPR), Miryam B L Widjaja mengatakan, pihaknya melakukan penjaringan pelamar, yang dilanjutkan dengan penyeleksian Bakal Calon Rektor.
”Senat Universitas melakukan penilaian atas semua bakal calon rektor, dan kemudian mengusulkan tiga Calon rektor kepada Pengurus Yayasan. Setelah Panitia menyelenggarakan Presentasi Calon Rektor, akhirnya, Pengurus Yayasan yang dipimpin oleh Prof. Dr. B.S Kusbiantoro menetapkan Rektor terpilih pada awal Mei 2019 lalu,” ujar Miryam.