Aktor-Aktor Pembisik Atur Siasat

JAKARTA – Konstruksi koalisi pemerintah ke depan mulai mendapat titik terang. Meskipun tidak ada jaminan bahwa gerbong akan ditambah, masih ada peluang bagi mereka yang halu­annya hendak diubah. Tapi, itu pun tidak mudah. Karena may­oritas pembisik Jokowi-Maruf Amin lebih nyaman dengan komposisi yang sudah ada.

Pengamat Politik Maruli Hendra Utama mengatakan, apa pun bentuknya parlemen nantinya akan lebih gemuk dibandingkan sebelumnya. Pasalnya, Jokowi pernah mem­berikan isyarat, untuk menam­bah beberapa menteri yang memang cukup dibutuhkan.

“Salah satunya menteri in­vestasi, dan Menteri Pembangu­nan SDM. Ini prediksi. Dan rasanya, akan diwujudkan. Karena Jokowi punya insting tajam untuk mengatur ritme pemerintahannya,” papar Do­sen Sosiologi Universitas Lam­pung itu, kemarin (1/7).

Secara preogratif, Presiden dan Wapres terpilih Joko Widodo-KH Maruf Amin men­jadi pusat penentu bertambah atau tidaknya koalisi. Namun perlu dicatat, akan banyak “Titipan-titipan” dari peting­gi partai yang sejak awal mem­bantu Jokowi-Maruf Amin.

“Kalau orang Jawa itu, punya rasa tepo selero. Ewoh pakewoh. Punya rasa gak enak. Nah ini yang menurut saya, harus dimenta­hkan. Caranya, boleh mengaju­kan, tapi dengan syarat utuh. Baik personal, kemampuan, rekam jejak dan bisa kerja,” papar mantan aktivis 98 itu.

Direktur Kajian Politik Rumah Rakjat itu menambahkan, be­berapa tokoh yang diaggap Jokowi masih cukup relevan dan dipertimbangkan masu­kannya, seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum Surya Pa­loh dan beberapa tokoh lainnya.

“Termasuk Jusuf Kalla dan Cak Imin. Jusuf Kalla akan menyuarakan kehendak Par­tai Golkar dan barisan pen­gusaha, sementara Cak Imin tentu lebih berkepentingan terhadap SDM yang ada di PKB. Ya beberapa tokoh lain ada Hendro Priyono dan Lu­hut. Itu saja,” paparnya.

Terpisah, pengamat komuni­kasi politik Universitas Para­madina Hendri Satrio meny­ayangkan bila sampai koalisi pemerintahan ke depan sema­kin gemuk. Dengan menambah gerbong koalisi dari parpol pen­dukung Prabowo-Sandiaga. Bisa terjadi Orde Baru jilid 2, ujarnya. sebab, bila semua ma­suk koalisi pemerintah, maka tidak ada yang mengkritisi.

Tinggalkan Balasan