JAKARTA – Bubarnya koalisi Indonesia Adil Makmur membuat peta politik perlahan mulai terlihat jelas. Sebab, partai Demokrat dan PAN kelihatannya seperti ingin mencari posisi aman untuk lepas dari oposisi. Meskipun, Partai Gerindra masih bimbang. Namun, sepertinya PKS masih konsistensi untuk tetap berada di luar pemerintahan.
Partai Demokrat, sejak awal sudah melakukan gerakan yang menimbulkan kesan main dua kaki. Misalnya, survei internal yang menyebut mayoritas caleg Demokrat di Jatim mendukung paslon Joko Widodo-KH Maruf Amin.
Ditambah lagi, pertemuan antara Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan Jokowi awal Mei lalu.
Gerakan main dua kaki itu tidak dibantah maupun diakui oleh Waketum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan saat dikonfirmasi, kemarin.
Ditemui usai diskusi di bilangan Jakarta Pusat, Syarief menjelaskan bahwa pertemuan itu bertujuan sharing ide antara Partai Demokrat dengan Jokowi. Dimana Partai Demokrat menyampaikan 14 programnya sebagai usulan kepada Jokowi.
Menurut Syarief, partainya berharap pemerintahan mendatang mau mengakomodir program prioritas dari Demokrat menjadi bagian program pemerintah. Apakah itu berarti Demokrat juga akan memasukkan orangnya ke internal pemerintahan, Syarief buru-buru mengelak.
“Itu hak prerogatif presiden. Kami tidak bisa mencampuri atau meminta pandangan atau meminta jatah,” cetus dia.
Dia memastikan, Demokrat tetap berada di tengah. Apa yang dirasa baik akan didukung, dan bila dirasa tidak baik akan dikritisi.
“Karena kami kan sudah berpengalaman 10 tahun, jadi kami tahu apakah program ini bermanfaat bagi rakyat, diharapkan rakyat atau tidak,” lanjut mantan menteri Koperasi dan UKM itu.
Selain itu. Partai tengah seperti PAN tampak masih malu-malu mengutarakan keinginan masuk koalisi pemerintah. Meskipun, hubungan PAN dengan Jokowi juga tidak buruk. PAN pernah menempatkan salah satu kader terbaiknya, Asman Abnur, sebagai Menteri PAN-RB di era pertama Jokowi. Namun, Asman mundur karena PAN mendukung Prabowo di Pemilu 2019.
Dalam sejumlah kesempatan beberapa waktu belakangan, Jokowi dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tampil bersama di depan publik. Tentu dalam kapasitas sebagai Presiden dan Ketua MPR. Misalnya saat dua kali momen buka puasa bersama. Baik di Istana Negara maupun di rumah dinas Zulkifli. Juga saat open house di Istana Negara.