SOREANG – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Bandung, mulai tahun 2019 mengucurkan langsung anggaran pemeliharaan jalan ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) di masing-masing wilayah, dengan demikian akan berdaya dan bisa langsung memperbaiki kerusakan.
Kepala Seksi Perencanaan Bidang Jalan Dinas PUTR Kabupaten Bandung Imam Yudha mengatakan, secara keseluruhan ruas jalan di Kabupaten Bandung mantap sudah mencapai 80 persen.
”Saat ini total ruas jalan kabupaten mencapai 1.160 kilometer. Artinya 232 kilometer yang butuh perbaikan hingga berstatus mantap,” kata Imam saat di hubungi wartawan, Minggu (16/6).
Menurut Imam, anggaran yang dikelola oleh Dinas PUTR setiap tahun sebenarnya bisa menambah jumlah jalan mantap sampai sekitar 7 persen. Namun jumlah itu masih dikurangi dengan jumlah jalan yang menjadi rusak sebesar 3 persen setiap tahun. Untuk mengurangi jumlah jalan yang menjadi rusak tersebut, pihaknya juga memiliki anggaran pemeliharaan.
”Dulu prosesnya agak lama karena UPT harus membuat pengajuan dan menunggu anggaran cair sebelum melaksanakan pemeliharaan. Mulai tahun ini, anggaran pemeliharaan sudah langsung dikelola oleh UPT, jadi UPT sudah berdaya merencanakan, melaksanakan dan mengawasi sendiri program pemeliharaan,” katanya.
Imam menambahkan, di Kabupaten Bandung ada sepuluh UPT yang menangani pemeliharaan jalan. setiap UPT rata-rata mengelola anggaran pemeliharaan sampai Rp 1,3 miliar yang cair bertahap setiap triwulan.
Hal itu berbeda dengan program pemeliharaan di UPT wilayah Ciwidey, meskipun anggaran sudah memasuki triwulan ke tiga. Tetapi, di lapangan belum ada pelaksanaan kontruksi. Sehingga, kondisi jalan masih banyak yang rusak dan dikeluhkan warga dan pengguna jalan.
Menurut pantauan di beberapa ruas jalan diantaranya jalan yang menghubungkan wilayah Desa Sukawening-Rawabogo-Nengkelan-Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey masih menghawatirkan. Padahal jalan tersebut dinilai cukup strategis sebagai jalur utama aktivitas warga serta jalur alternatif kawasan wisata Bandung Selatan.
Sebelumnya, Ahmad Somantri (45) warga Kecamatan Ciwidey mengatakan, kondisi jalan tersebut sudah cukup lama dibiarkan rusak. Padahal jalan itu dinilai cukup strategis sebagai jalur utama aktivitas warga serta sering dijadikan jalur alternatif pengunjung yang akan menuju kawasan wisata Bandung Selatan.