Data-data itu sudah harus didapat dalam satu tahun. Nilai kontraknya Rp 140 miliar. Uang mukanya Rp 14 miliar.
Setahun berlalu. Guo marah. Strategic Vision dianggap tidak bisa menyerahkan hasil yang ia inginkan. Bahkan, katanya, tidak bisa masuk ke rekening bank mereka. Padahal menurut Guo, Strategic Vision mengaku punya kemampuan untuk itu. Mengaku sering dipakai para pangeran negara Arab.
Strategic Vision menggugat balik Guo. Di pengadilan distric Selatan New York. Guo dinilai tidak benar. Ketika menyerahkan data-data tentang ‘ikan’ yang disasar. Data komputer yang diserahkannya mengandung software yang mengacau.
Guo juga dinilai berubah terus. Awalnya Guo minta detektif itu mempercayai Kuan Chao Han. Sesama aktivis anti Tiongkok. Belakangan, katanya, Guo bilang jangan percaya orang itu.
Guo memberi nama lain. Yang lebih bisa dipercaya. Tapi lagi-lagi belakangan bilang: jangan percayai orang itu.
Guo juga lagi digugat HNA Group. Konglomerat dari Hainan. Yang antara lain memiliki anak usaha Hainan Airlines. Yang juga membeli banyak perusahaan di Amerika.
Ketika Big Bos HNA meninggal di Prancis tahun lalu, Guo mengungkapkan bahwa Big Bos tersebut sebenarnya bunuh diri. Tidak kuat menanggung utang perusahaan. Guo juga mengungkap kolusi antara HNA dengan pejabat tinggi negara.
Wang Jiang, bos besar itu memang meninggal dengan cara yang tidak biasa. Di umurnya yang masih 56 tahun: kepeleset masuk jurang. Saat berwisata ke salah satu pegunungan di Prancis.
Satu lembaga keuangan di Hongkong juga menggugat Guo: Pacific Alliance Asia Opportunity Fund. Yang pada 2000, Guo ngutang sebesar USD 30 juta. Yang kini sudah menjadi USD 88 juta. Atau hampir Rp 1 triliun.
Dalam peminjaman itu Guo memberikan personal guarantee. Artinya, kalau perusahaan tidak bisa membayar, kekayaan pribadi Guo harus disita.
Guo juga bertengkar di LSM anti Tiongkok itu. Guo menggugat Boies Schiller Flexner. Yang menuduh Guo memberikan sumbangan USD 100 juta kepada capres Hillary Clinton. Juga memberi sumbangan pada Bannon. Saat Bannon berniat maju menjadi capres.
Harta Guo sendiri kini sudah dibekukan. Terutama yang di Tiongkok. Dan yang di Hongkong.