BANDUNG– Taman Tegalega dibuka kembali untuk umum setelah proses revitalisasi yang cukup panjang. Dengan penambahan beberapa fasilitas, kini masyarakat bisa menggunakan semua area di Taman Tegalega.
Di bagian dalam sebelah selatan monumen Bandung Lautan Api terdapat mini amphitheater yang terletak di samping kiri akses masuk Taman Lampion. Masjid Al Barokah di sebelah timur amphiteater juga melengkapi Taman Tegalega.
”Warga memang berharap cepat dibuka dan dimanfaatkan. Ini memang belum tuntas. Insya Allah akan kita lanjutkan lagi,” kata Wali Kota Bandung, Oded M. Danial di Taman Tegalega, baru-baru ini.
Pada kesempatan yang sama, di Lapangan Tegalega tengah berlangsung acara Ngaguburide bersama Ustaz Hanan Ataki dan banyak komunitas kreatif se-Kota Bandung. Oded bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3), Dadang Darmawan ikut bergabung dalam kegiatan tersebut.
Bukan hanya menyaksikan atraksi sepeda BMX, skateboard dan parkour saja, namun Oded beserta jajaran ikut bermain. Oded ditantang menendang bola mengenai target para pengendara sepeda BMX yang sedang melakukan trik.
”Mudah-mudahan taman ini menjadi alternatif untuk tempat kita bersukaria, tempat berkreasi baik anak muda, tua, perempuan atau laki-laki. Silahkan manfaatkan tempat dengan baik,” ujarnya.
Di hadapan ratusan anak muda, Oded menyerukan untuk ikut berpartisipasi menjaga kawasan Taman Tegalega. Dia menegaskan, kenyamanan kawasan taman juga menjadi tanggungjawab para penggunanya agar masyarakat yang lain bisa menikmati semua fasilitas yang ada.
”Pesan saya saya jaga dan pelihara tempat ini, agar bisa bermanfaat untuk kita lebih lama,” pinta Oded.
Oded menyatakan, Pemkot Bandung akan menyempurnakan penataan kawasan Taman Tegalega pada 2020 lmendatang. Sehingga, semua fasilitas bisa dinikmati secara maksimal.
Sementara itu, Kepala DPKP3 Kota Bandung, Dadang Darmawan memaparkan, pengerjaan Taman Tegalega dilakukan secara bertahap sejak 2016. Secara ke seluruhan, kini biaya revitalisasi sudah menghabiskan Rp 31 miliar.