Bentuk Tim Investigasi Kematian 7 Perusuh

’’ Kami mendalami asal peluru tajam yang memang ditemukan saat aksi massa kemarin, ka­rena perlu ditegaskan anggota yang melakukan pengamanan tidak diberikan peluru tajam,’’ kata dia.

Iqbal menegaskan, korban yang tewas adalah massa pe­rusuh, bukan massa yang sedang berjualan, atau mas­sa yang sedang beribadah.

’’Jadi kalau ada kabar itu, berarti tidak benar. Dan bapak Kapolri sudah membentuk tim investigasi diduga mening­galnya 7 orang massa perusuh,” tegas Iqbal.

Sementara itu, Karopenmas Divisi Humas polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, dalam giat aksi unjukrasa massa yang diwarnai kericuhan pada 21-22 Mei, ada juga 20 anggota mengalami luka-luka akibat serangan para pendemo yang terjadi di be­berapa wilayah.

Dari 20 anggota terluka itu, kata Dedi, masing-masing 14 anggota di Jakarta, 4 di Pontianak, Kalimatan Barat, 2 anggota di Sampang, Madura, Jawa Timur.

”Data ini belum termasuk aksi massa di Papua yang saat ini belum masuk laporannya,” kata Dedi.

Sementara itu terkait kon­disi ibu Kota Jakarta Dedi memastikan situasi keamanan secara nasional sudah sangat kondusif. Di Jakarta juga sudah tidak ada demontrasi lagi.

”Kami pastikan situasi kea­manan secara nasional pasca aksi 21-22 Mei, sudah sangat kondusif. Adapun untuk di wilayah ibu kota sendiri juga sudah tidak ada kegiatan aksi unjuk rasa dari elemen masyarakat,” kata Dedi

Selain itu, situasi lalulintas di depan kantor Bawaslu yang sempat ditutup juga sudah dibuka kembali. Meskipun masih terbatas, karena ada beberapa titik masih dalam pengawasan dan kontrol apa­rat TNI-Polri.

Dedi mengakui, situasi kea­manan nasional sempat ter­ganggu pada 22 Mei. Ada beberapa peristiwa kericuhan yang terjadi di berbagai dae­rah tidak hanya di wilayah DKI Jakarta, tapi juga di Su­matera Utara dan Jawa Timur.

”Ada beberapa kejadian se­lama 1 x 24 jam terakhir, mu­lai kemarin hingga hari ini. Untuk di wilayah Sumatera Utara ada pengerusakan ken­daraan roda 4, dan saat ini masih didalami. Kemudian, di Jawa Timur ada kasus pem­bakaran Mapolsek di Sampang, Madura. Dan untuk hasil penyelidikan dirilis oleh Pak Kapolda Jawa Timur (Irjen Luki Hermawan),” jelas Dedi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan