Asep menyebutkan, beberapa slot perencanaan yang sudah ada misalnya pembangunan rutilahu, pembangunan desa mart yang masuk pada slot pengembangan BUMdes dan rencana pembukaan 10 wisata baru di Bandung Barat. “Itu jelas sudah ada slot perencanaan yang tinggal dimasukan pada RPJMD. Makanya keputusan pekan depan akan terlihat mana saja yang memang tidak masuk slot, kalau sekarang saya belum bisa menyampaikan karena belum selesai verifikasinya,” katanya.
Bila perencanaan pembangunan ini sudah terverifikasi, kata dia, langkah selanjutnya yakni menyiapkan skema pendanaan. Sebab untuk mewujudkan semua pembangunan dan infrastruktur tergantung pada ketersediaan anggaran. Sehingga biasanya ada skala prioritas yang harus diutamakan. “Memang sumber dana banyak, bisa dari APBD kabupaten, provinsi, APBN. Bahkan ada juga pinjaman dana dari BUMN untuk membantu pembangunan di daerah, artinya sumber dana banyak,” ujarnya.
Asep mencontohkan, belum lama ini Pemkab Bandung Barat menandatangani kesepakatan dengan Lembaga CSR Nasional dengan mendapatkan bantuan 1.000 PJU (penerangan jalan umum) untuk lima tahun ke depan. “Jadi kalau dibagi setiap tahunnya kita bisa memasang dulu 200 PJU. Ini bagian dari bagaimana membenahi penerangan infrastruktur bagi masyarakat,” kata Asep seraya menyebutkan tahun ini proyek terbesar yang dimiliki Bandung Barat yakni menuntaskan jalan mulus yang mencapai panjang jalan 525 km. (drx)