CIMAHI – Dalam upaya memenuhi cakupan air bersih bagi warga, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) berencana membuat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Kepala DPKP Kota Cimahi, Nur Kuswandana mengaku, saat ini, pihaknya sedang memproses pembebasan lahan untuk pembangunan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM).
”Kita membebaskan sekitar 8000 meter persegi. Karena letaknya di Kawasan Bandung Utara (KBU), prosesnya cukup sulit dan tidak semuanya boleh didirikan bangunan,” ungkap Nur saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, baru-baru ini.
Menurutnya, untuk membebaskan lahan, pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5 miliar sampai Rp 7 miliar. Sementara untuk pembangunan SPAM pihaknya membutuhkan sekitar Rp 20 miliar.
”Anggaran itu dari APBD Kota Cimahi. Pembangunan baru bisa dilaksanakan pada 2020,” ujarnya.
Dia mengaku, saat ini pihaknya baru membuat akses jalan masuk untuk mempermudah proses pembangunan nanti. Dari lahan seluas 8.000 meter persegi yang dibebaskan, lanjutnya, hanya bisa digunakan sekitar 3.000 meter persegi.
”Sisanya atau sekitar 5.000 meter persegi harus tetap terbuka dan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH),” ucapnya.
Dijelaskannya, sumber air yang bakal dikelola untuk pemenuhan kebutuhan air bersih diantaranya berasal dari sumber air Leuwilayung, Cimahi Utara, serta aliran Sungai Cimahi. Sumber air Leuwilayung dapat menyalurkan air sampai 50 liter perdetik, setara 5.000 Sambungan Rumah (SR).
Secara administrasi Pemerintah Kota Cimahi mesti menaikkan status UPT Air Bersih, menjadi BLUD sebelum statusnya bisa berubah menjadi PDAM.
”Kita tingkatkan dulu biaya operasional dan keuntungannya, kedua meningkatkan produksi. Sekarang kami menargetkan pemasukan retribusinya sebesar Rp2,5 miliar. Sedangkan biaya operasionalnya Rp 1 miliar sampai Rp1,5 miliar. Mudah-mudahan prosesnya lancar,” jelasnya.
Untuk proyek ini, lanjutnya, Pemkot Cimahi juga bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung dalam pengelolaan sumber air bersih dari Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Gambung yang dikelola PDAM Tirta Raharja. Desain awal aliran dari SPAM Gambung untuk Kota Cimahi dengan kapasitas 100 liter perdetik, atau sebanding dengan 10.000 SR.
”Untuk sampai ke Leuwigajah masih 19 km jaraknya, Cimahi harus berjuang mempersiapkan Jaringan Distribusi Utama (JDU). Kami juga minta Pemprov Jabar segera merealisasikan SPAM Gambung, sehingga Cimahi segera menyiapkan reservoir di Leuwigajah sebagai penampung air di musim kemarau,” pungkasnya.(ziz)