BANDUNG– Pada 24 Maret ini, Kota Bandung kembali akan memperingati peristiwa Bandung Lautan Api. Tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengangkat tema Bumi Hanguskan Hoaks sebagai bentuk perlawanan terhadap berita-berita palsu yang berpotensi memecah belah bangsa.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung Dodi Ridwansyah mengatakan, tema tersebut diangkat berangkat dari kegelisahan Pemkot Bandung terhadap situasi tanah air saat ini. Berita palsu dan ujaran kebencian bukan hanya telah memberikan edukasi negatif kepada masyarakat tetapi juga telah mempolarisasi warga menjadi dua kutub yang berbeda. Hal itu tidak boleh dibiarkan berlarut.
“Ini tidak mudah, tergantung niat dan keinginan, tentu pada akhinya bagaimana memandang suatu berita,” ujar Dodi pada Bandung Menjawab edisi Kamis, (21/3/2019) di Taman Sejarah Balai Kota Bandung.
.
Sasaran utama tema ini adalah generasi muda sebagai penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa. Dodi tak ingin anak muda ikut terprovokasi ujaran kebencian yang merusak tatanan masyarakat.
“Kita berharap para pemuda tidak mudah terprovokasi oleh pemberitaan atau hal-hal yang bersifat ujaran kebencian,” jelasnya.
Keresahan itu tak hanya dirasakan Dodi. Staf Humas Legiun Veteran Indonesia (LVRI) Kota Bandung, Toto Djunaedi, juga merasa sedih melihat situasi bangsa yang mudah tersulut emosi karena ujaran yang tidak bertanggung jawab di berbagai media. Sebagai seorang pejuang kemerdekaan, situasi ini menyakiti hatinya.
“Dulu kami berjuang merebut kemerdekaan. Saya ingat kawan-kawan saya yang gugur di medan pertempuran sampai akhirnya sekarang bisa merdeka. Tapi kok sekarang setelah merdeka, orang-orang kok saling memecah belah,” tuturnya sembari terisak.
Bersama dengan para pejuang di LVRI, Toto terus memberikan semangat bahwa situasi hari ini seharusnya lebih baik daripada masanya dulu.
Anggota LVRI Kota Bandung lainnya, Soemardi berharap, generasi muda hari ini bisa merefleksikan jasa para pejuang terdahulu yang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Ia ingin Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila bisa terus tegak berdiri di Indonesia dan dijunjung oleh warga negaranya.
“NKRI harus tetap dipersatukan, jangan sampai terjadi apapun. Jangan sampai apa yang sudah dirintis dulu oleh para sesepuh kita merdeka, perjuangan, jangan sampai luntur. Tetap NKRI itulah yang menjadi tolok ukur,” ucapnya.