CIMAHI – Pengurus Pura Wira Loka Natha, yang berlokasi di Jalan Sriwijaya Raya, Kota Cimahi mulai berbenah dengan melakukan berbagai persiapan seperti melengkapi sarana dan prasarana dengan memasang tenda dan membersihkan tempat berdoa.
Hal tersebut dilakukan untuk menyambut para umat Hindu yang akan berdoa dalam menyabut perayaan Hari Raya Nyepi 1942 Tahun Saka yang jatuh pada 7 Maret 2019 yang akan datang.
Salah seorang pengurus Pura Loka Natha, I Nengah Sukarta mengatakan, dalam persiapan menyambut Hari Raya Nyepi, pihaknya bersama para umat Hindu yang ada di Cimahi melakukan kerja bakti untuk membersihkan Pura terbesar dan tertua di Jawa Barat tersebut.
”Kami di sini berbagi tugas. Ada yang beres-beres dan ada juga yang membuat sarana berdoa atau namanya itu penyiapan banten, ada dupa, air, bunga, dan macam-macam di dalamnya,” kata I Nengah, saat ditemui di Pura, Jalan Sriwijaya Raya, Selasa (5/3).
Selain itu, pengurus pura terbesar juga melakukan persiapan untuk ritual Melasti atau penyucian diri sebelum pelaksanaan Catur Brata di Kampung Adat Cireundeu Kota Cimahi, pada 6 Maret 2019 (hari ini.red).
Dijelaskannya, ritual Melasti sendiri merupakan upacara penyucian diri untuk menyambut Hari Raya Nyepi yang dilakukan seluruh umat Hindu. Kemudian dilanjutkan dengan upacara Taur Agung Kesanga dan dilanjutkan dengan Catur Brata Penyepian.
”Catur itu artinya empat, Brata itu kewajiban, jadi Umat Hindu harus melaksanakan empat kewajiban, karena sudah wajib, berarti tidak boleh ditinggalkan. Semua umat Hindu diwajibkan melakukan Catur Brata Penyepian saat melaksanakan Hari Raya Nyepi,” jelasnya.
Empat kewajiban itu, lanjutnya, yakni Amati Geni, Amati Lalanguan, Amati Lelunguan, dan Amati Keharian. Amati Geni yakni aktivitas yang tidak berhubungan dengan api seperti tidak merokok, dan harus mengendalikan api Rohani seperti mengendalikan emosi.
Amati Lalanguan atau tidak melakukan aktivitas yang berhubungan dengan hiburan, sehingga Umat Hindu mematikan ponsel pun sangat diharuskan. Sementara Amati Lelungan hubungannya dengan berpergian, sehingga umat hindu diharapkan bisa diam di rumah selama 24 jam untuk bermeditasi membaca kitab suci. Amati Keharian, yang hubungannya dengan aktivitas kerja. Semua umat Hindu tidak melaksanakan aktivitas bekerja ketika Nyepi.