Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Bandung, Rita Verita mengakui jika kasus penyakit asma mengalami peningkatan.
“Asma ini penyakit yang harus mendapatkan perhatian lebih. Karena kasus yang terjadi cukup tinggi. Tugas kita sebagai petugas kesehatan harus betul-betul berkonsentrasi kepada penyakit asma ini,” ujar Rita.
Rita menuturkan, program paru-paru sehat ini merupakan kegiatan berkelanjutan sejak 2018 silam, dan akan berlangsung hingga Oktober 2019 mendatang. Kota Bandung yang menjadi salah satu kota pilot project di Indonesia ini menyertakan 20 puskesmas.
Rita memaparkan, di 20 Puskesmas ini terpantau menjadi wilayah yang memiliki angka kasus asma cukup tinggi. Pertimbangan lainya, sambung dia, di puskemas-puskesmas ini mempunyai akses yang lebih mudah dijangkau masyarakat.
”Yang terpenting pelayanan primer di puskesmas. Di Kota Bandung sudah kami laksanakan, promosi, sosialisasi dan pelatihan. Walau pun belum semuanya. Tetapi insya Allah akan kita tingkatkan untuk pencegahan penyakit asma ini dengan baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut Rita juga mengimbau masyarakat terus meningkatkan pola hidup sehat. Di samping itu, sebisa mungkin menghindari asap rokok karena menjadi penyebab utama terjadinya asma.
”Penyakit asma ini bisa karena bawaan, infeksi, kehidupan sehari-hari, tidak menular. Itu salah satu pengaruh dari luar itu asap rokok. Pencegahannya tadi salah stunya menghindari asaprokok, pola hidup bersih dan sehat, mencegah alergennya, dan rajin olah raga,” tandasnya.(mg1/drx)