Kampanyekan Gerakan Cegah Penyakit Kanker

BANDUNG– Kota Bandung peringati Hari Kanker Sedunia 2019 atau World Cancer Day 2019 di Taman Cikapayang Dago, Minggu (24/2). Pering­atan yang jatuh pada setiap tanggal 4 Februari itu bertu­juan untuk mendorong ma­syarakat mengetahui penya­kit kanker.

Tahun ini, Hari Kanker Sedunia bertema “I Am and I Will”, yang artinya saya dan saya akan membantu terhadap para pasien kanker maupun masyarakat untuk terus beri­kan semangat dan menyosia­lisasikan bahaya kanker dalam hidup.

Peringatan di Kota Bandung ini dimeriahkan oleh beber­apa kegiatan sepeti olahraga senam, flash mob, penanda­tanganan komitmen serta jasa konsultasi.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengapresiasi ke­giatan tersebut. Dengan ge­rakan perempuan yang kuat disertai sosialisasi, diharapkan bisa menekan kanker di Bandung.

“Agenda sepeti ini bisa men­jadikan sebuah bagian sosia­lisasi, promosi serta meng­ingatkan kepada masyarakat Bandung akan bahaya kanker. Sehingga warga Bandung itu memiliki kesadaran terutama kalangan perempuan men­jadi generasi perubahan pe­rilaku lebih sehat,” ujarnya.

Ia pun mengingatkan agar pola dasar hidup menjadi hal utama untuk mencegah bahaya kanker. Seperti pola makan dan pola hidup.

“Pola makan itu harus kita jaga. Makanlah makanan yang sehat sehingga tubuh bisa terjaga,” imbaunya.

Di samping itu, Oded pun berpesan agar selalu meme­riksakan diri ke dokter secara rutin. Hal tersebut penting un­tuk mengetahui terjangkit atau tidaknya tubuh dari kanker.

“Kanker itu tidak ketahuan. Tiba-tiba udah stadium 3 atau 4, itu kan bahaya. Sehingga pemeriksaan dini harus dila­kukan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Yay­asan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kota Bandung, Siti Muntamah Oded menyam­paikan, kanker merupakan penyakit yang mematikan di Indonesia. Di antaranya kanker serviks dan kanker payudara.

Penyakit yang menyerang kaum perempuan itu, men­urutnya perlu pola hidup yang baik agar terhindar dari kanker.

“Kanker itu bukan penyakit yang tiba-tiba, tapi membu­tuhkan waktu 10 tahun sam­pai terdeteksi yang akhirnya positif. Sehingga perlu pen­cegahan supaya tidak meng­gerogoti perempuan,” kata Umi sapaan akrabnya.

Tinggalkan Balasan