JATINANGOR – Upaya meningkatkan partisipasi pemilih khususnya pemilih pemula, KPU Sumedang menggelar sosialisasi pemilih pemula, Rabu (20/2). Acara itu, dihadiri mahasiswa dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumedang seperti dari Unpad dan Unsap.
Acara yang digelar di Aula Gerkopin Desa Cikeruh Kecamatan Jatinangor ini, dihadiri tak kurang dari 100 mahasiswa dari dua perguruan tinggi yang mengikuti soaialisasi pemilu terhadap pemilih muda di Jatinangor.
Ketua KPU Sumedang, Ogi Ahmad Fauzi, S.Ip., M.Si., mengatakan, sebetulnya acara ini permintaan BEM Unpad bersama HMI Cabang Sumedang. “Saya sangat mengapresiasi diadakannya kegiatan ini, karena kalau berdasarkan usia mahasiswa, teman-teman ini rentan untuk tidak memilih dalam pemilu. Dengan adanya kegiatan ini, mudah-mudahan bisa meningkatkan partisipasi pemilih khususnya pemilih muda,” katanya.
Ogi juga, mengapresiasi langkah yang dilakukan BEM Unpad yang telah membantu melakukan pendataan bagi pemilih pindahan di Sumedang, dengan jumlah sekitar tiga ribuan pemilih. “Pemilu ini sarana demokrasi bagi kedaulatan rakyat untuk memilih siapa pemimpinnya. Pemilu juga menjadi indikator dari status negara tersebut, masuk dalam kategori negara demokratis atau bukan,” sebutnya.
Oleh karena itu, semuanya dituntut untuk peduli dan berperan serta dalam Pemilu 2019, agar ikut bertanggungjawab dalam perbaikan bangsa Indonesia kedepan. “Hasil dari pemilu yang memilih anggota legislatif dan presiden sebagai eksekutif inilah, kemudian diharapkan dapat merumuskan suatu kebijakan yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan masayarakat, sekaligus mampu menjamin keamanan warga negara Indonesia,” katanya.
Kerumitan proses pemilu di Indonesia, lanjut dia, sayangnya hanya ramai pada pembicaraan tentang pemilihan presiden saja. Padahal dalam pemilu kali ini, akan melakukan pemilihan secara serentak bukan hanya presiden/wakil presiden, tetapi juga pemilihan anggota legislatif DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota dan DPD RI.
“Selain masalah pemilih pemula dan pemilih dini, tantangan yang dihadapi oleh kita kedepan adalah permasalahan hoaks yang membanjir dari semua sisi. Hoaks ini perlu menjadi perhatian serius, karena untuk mewujudkan pemilu bersih guna menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” tandasnya.