BANDUNG – Jawa Barat memiliki berbagai macam keunggulan. Salah satunya hadir juga mall tematik pertama yang akan menjadi wadah berkumpulnya para pengrajin untuk berbisnis, adalah Rupa Rupi Handycraft Market yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani 837-843 Bandung.
Tentu ini akan memanjakan para pengrajin yang ada di Jawa Barat. Mall tersebut diresmikan langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Kamil. Bahkan, mall ini diproyeksikan menjadi destinasi wisata baru di Kota Bandung.
“Saya kira ini bisa menjadi satu hal untuk mendukung pariwisata Jawa Barat khususnya Bandung. Karena ternyata yang dihadirkan juga terkait dengan sumber bahan baku yang dapat mendukung produk kerajinan, jadi yang dijual bukan hanya barang jadi saja,” kata Atalia, saat Grand Opening Rupa Rupi Handicraft Market Bandung, kemarin. (14/2).
Menurutnya, kehadiran mall tematik ini dapat mempermudah penggemar handicraft saat akan hunting barang. Karena biasanya ketika mereka ingin belanja harus menunggu event exhibition atau pameran, sehingga tentu ini lebih praktis dan dapat menghemat waktu.
“Jadi ini adalah mimpi kita bersama, setelah sekian lama melaksanakan kegiatan selalu terkait dengan exhibition atau pameran untuk mendorong pelaku usaha di Jawa Barat. Tapi sekarang hadir one stop shopping mall yang menyediakan semua kebutuhan yang berhubungan dengan fashion,” tambahnya.
Terkait dengan adanya gedung Dekranasda Jabar yang juga menyediakan dan menjual bermacam kerajian khas Jawa Barat, Atalia mengatakan tidak menjadi masalah karena menurutnya apa yang ada di Ruang Pamer Dekranasda Jabar hanyalah perwakilan dari pengrajin dari 27 Kabupaten/Kota, berbeda dengan di mall ini yang semua pengrajin bisa ikut serta.
“Tidak masalah, karena kita membutuhkan wadah bersama. Disini pengrajin bisa kita dorong dan dukung bersama-sama jadi kedepan proses promosi kerajinan Jawa Barat akan lebih mudah lagi,” ucap Atalia.
Ketua Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Jawa Barat (Jabar), Hedy Yamasari mengatakan, dari 369 tenant yang tersedia, saat ini sekitar 290 sampai 300 tenant sudah terisi. Tenant-tenant tersebut diisi oleh para pengrajin yang mendukung bahan baku dan bahan jadi kerajinan, yang juga menaungi para UKM di Jabar.