NGAMPRAH– Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan mengintensifkan tes urine dan operasi tangkap tangan (OTT) di berbagai sektor mulai dari setiap SKPD, kantor kecamatan, desa hingga di lingkungan sekolah. Hal itu dilakukan menyusul tertangkapnya satu orang perempuan berinisial NY alias Bunda, 53, yang juga sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) profesi sebagai guru di lingkungan Dinas Pendidikan Pemkab Bandung Barat oleh jajaran Satnarkoba Polres Cimahi lantaran terbukti mengedarkan narkoba jenis sabu dengan berat 3,29 gram.
Kepala BNN Kabupaten Bandung Barat, Sam Norati Martiana menyesalkan, tertangkapnya seorang PNS apalagi berprofesi sebagai guru karena kasus narkoba. Padahal, jajarannya sudah melakukan pencegahan melalui program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) serta tes urine. “Kasus tersebut (PNS yang ditangkap) membuktikan jika narkoba masih ada di sekitar kita. Tidak menutup kemungkinan banyak juga di lingkungan Pemkab. Kami akan meningkatkan pencegahan dan operasi di lapangan,” tegas Sam saat dijumpai di kantornya, Senin (11/2).
Menurutnya, khusus di lingkungan PNS di Pemkab Bandung Barat, pihaknya sudah sering melakukan tes urine. Itu dilakukam sebagai upaya pencegahan dini agar PNS terbebas dari narkoba. Bahkan, sejak tahun 2017 lalu, BNN juga sudah membentuk Satgas Anti Narkoba yang ada di setiap SKPD. “Satgas di masing-masing SKPD ini jumlahnya ada 3 sampai 4 orang. Mereka bertugas untuk mengawasi serta melaporkan jika ada PNS yang terbukti mengkonsumsi narkoba atau sampai mengedarkan. Sampai saat ini memang belum ada yang positif narkoba,” ungkapnya.
Dia menambahkan, saat ini tim khusus yang dimiliki BNN tengah melakukan pemetaan wilayah untuk memastikan daerah yang rawan peredaran narkoba. “Di 16 kecamatan kita sedang lakukan pemetaan dengan survei langsung ke lapangan. Mana saja wilayah yang memang sangat tinggi baik peredaran maupun pemakaian narkoba. Itu menjadi target kami. Termasuk kami juga akan melakukan tes urine dan pemantauan bagi guru di sekolah, karena selama ini kami hanya fokus pada siswanya saja,” tandasnya. (drx)