NGAMPRAH– Di awal tahun ini, permintaan melakukan pengasapan atau fogging untuk memberantas nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) sangat tinggi. Hal itu seiring dengan temuan kasus DBD yang saat ini sudah mencapai angka 307 orang yang tersuspect DBD di Bandung Barat.
“Permintaan warga untuk melakukan fogging cukup tinggi dan hampir di seluruh kecamatan. Tercatat, sampai saat ini hasil laporan yang kami terima pada minggu pertama ada 30 warga tersuspect DBD, minggu kedua 79 orang, minggu ketiga 145 orang. Dan terakhir sampai minggu keempat ini ada 53 orang. Semua sedang ditangani di RSUD Cililin dan Cikalongwetan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Hernawan Widjajanto di Ngamprah.
Menurut Hernawan, kendati permintaan fogging cukup banyak, namun pihaknya akan memprioritaskan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Sebab, pemberantasan sarang nyamuk lebih efektif karena membunuh nyamuk saat masih jentik.
“Yang terpenting kita harus tahu dulu dimana sumber nyamuknya berada. Karena dengan memberantas sarang nyamuk jauh lebih efektif agar daerah tersebut bisa terbebas dari kasus DBD yang saat ini begitu banyak terjadi di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Cikalongwetan, Padalarang, Parongpong, Ngamprah dan Cililin,” katanya.
Untuk mecegah lebih banyak warga yang terserang DBD, jajaran Dinas Kesehatan terus secara intensif melakukan sosialisasi pencegahan DBD di sejumlah wilayah.
“Dalam sosialisasi masyarakat diminta untuk menerapkan gerakan menutup, menguras, dan mengubur (3M),” ujarnya.
Hernawan juga memastikan,
saat ini kondisi penanganan DBD masih terkendali. Termasuk saat ini seluruh puskesmas dan rumah sakit di Bandung Barat wajib melaporkan data mengenai warga yang terjangkit DBD.
“Sejumlah rumah sakit masih bisa menangani kasus DBD ini. Kami juga memastikan ketersediaan obat-obat sudah aman dan tidak ada kekurangan. Karena kami terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan rumah sakit serta puskesmas, agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan dengan baik,” pungkasnya. (drx)