BANDUNG – Untuk mengisi titik-titik daerah yang belum memiliki sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung akan membuat sekolah rintisan baru. Terutama sekolah menengah pertama (SMP).
Sekretaris Disdik Kota Bandunt Mia Rumiasari mengakui ada beberapa wilayah kelurahan masih membutuhkan SMP negeri. Sehingga, sekolah rintisan jadi alternatif untuk menampung siswa agar bisa bersekolah di SMP negeri sesuai dengan Permendikbud Nomor 72 tahun 2014.
“Yang belum ada SMP negerinya seperti beberapa di daerah Bandung Timur, di Bandung selatan seperti di Moh Toha, kemudian di beberapa titik Bandung bagian barat. Kami akan siapkan beberapa sekolah rintisan baru,” kata Mia saat dihubungi, Senin (28/1).
Menurutnya, selama ini Disdik terkendala lahan untuk membuat sekolah baru. Padahal pihaknya menargetkan di satu kecamatan harus ada satu SMP negeri.
Namun ada beberapa kecamatan yang belum memiliki SMP negeri. Sekolah rintisan menjadi alternatif untuk menampung siswa yang ingin bersekolah di negeri.
Ia mengatakan sekolah rintisan dinilai efektif untuk menampung siswa. Sekolah rintisan ini adalah sekolah yang menjadi jaringan dari SMP Negeri terdekatnya yang akan menjadi sekolah penyangga. Gedungnya bisa bertempat di sekolah dasar yang memiliki bangunan berlebih yang bisa dimanfaatkan menjadi kegiatan belajat mengajar.
“Lima sekolah rintisan tahun kemarin sudah efektif. Kita buat tahun lalu di antaranya di Cihaurgeulis, Cimuncang, Cicabe, Kebon Gedang, dan ciburuy,” ujarnya.
Ia menuturkan untuk tahun ini pihaknya masih mengkaji kecamatan mana yang masih belum ada dan paling membutuhkan SMP negeri. Terutama di kawasan-kawasan padat penduduknya. Pihaknya juga melihat kesiapan dari SD yang ada untuk digunakan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah rintisan.
“Kita sedang melakukan pengakajian di beberapa titik yang kami anggap akan efektif. Kita akan mempergunakan sekolah dasar yang luasan lahannya memenuhi. Di Cinambo juga sedang persiapan SMPN di Cinambo,” kata dia.
Mia mengatakan walaupun sekolah rintisan, tetapi tetap terdaftar. Sekolah ini juga tetap mendapat dana BOS dari pemerintah. Sekolah rintisan juga dinilainya menjadi pilihan. Apalagi mengingat adanya larangan menambah rombel yang sudah diatur oleh pemerintah pusat.