JAKARTA– Wakil Ketua Satgas Antimafia Bola, Brigjen Pol Krishna Murti, ingin PSSI berbenah jelang musim baru. Dia memperingatkan kepada PSSI untuk meninjau ulang putusan Komite Disiplin (Komdis).
Krishna memang belakangan cukup vokal dalam memerangi kasus pengaturan skor di Indonesia. Dia bahkan turun tangan langsung menginvestigasi sejumlah pelaku, termasuk Vigit Waluyo.
Belakangan, eks Kapolsek Penjaringan tersebut menulis surat terbuka kepada PSSI. Dia ingin PSSI harus bersih, terutama dalam mengatasi pertandingan-pertandingan rawan.
Dia juga menyoroti soal kinerja Komdis PSSI. Krishna ingin PSSI meninjau ulang keputusan-keputusan kontroversial yang sudah dihasilkan Komdis PSSI.
Berikut surat terbuka dari Krishna Murti kepada PSSI:
“Saya pencinta sepak bola. Saya ingin sepak bola Indonesia maju. Saya ingin kami percaya kembali ke sepak bola Indonesia. Mumpung kompetisi besar belum bergulir, sekarang waktu yang baik untuk mengecek ulang puluhan pertandingan yang sudah terjadi. Dari 2018 ditarik mundur ke tahun-tahun sebelumnya. Lihat rekaman videonya.
Lihat keputusan-keputusan wasit yang ada. Bentuk badan khusus untuk melakukan investigasi internal secara adil dan proporsional. Tinjau ulang keputusan-keputusan Komdis PSSI yang kontroversial. Libatkan supporter dan badan independen secara terbuka.
Kalau dari hasil review PSSI menemukan keputusan-keputusan wasit dianggap tidak layak secara profesional, agar lakukan beberapa langkah.
Misalnya:
1.Bila kesalahan karena ketidakmampuan wasit, maka latihlah para wasit-wasit tersebut.
2. Bila kesalahan disengaja karena faktor lain, maka berikan sanksi berjenjang secara adil.
Tapi secara bersamaan, lakukan juga peninjauan ulang terhadap sistem pengaturan wasit. Tinjau ulang tentang aturan penggajian dan kewajiban tuan rumah untuk membiayai wasit dan perangkat. Wasit adalah pilar pertandingan. Sudah cukup penonton berkelahi, penonton rusuh karena kesalahan wasit.
Sudah cukup kemenangan-kemenangan dan kekalahan yang tidak sepatutnya, karena kesalahan wasit. Sudah cukup jangan sampai wasit terlibat pidana di masa depan. Lakukan secepatnya agar sepak bola Indonesia kembali menjadi kegembiraan bagi semua usia.
Sepak bola adalah harga diri bangsa. Sepak bola bukan cuma milik pengurus PSSI yang berlindung di balik kalimat football family dan statuta FIFA.