Ini Empat Layanan Digital Terbaru bank bjb

Business Review bank bjb merupakan salah satu program kerja yang dalam pelaksanaannya diselenggarakan secara berkesinambungan di setiap triwulan.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan evaluasi kinerja bisnis bank bjb dan merumuskan strategi bisnis bank bjb serta membangun team work, sinergi dan kebersamaan di antara peserta Business Review dalam rangka pencapaian strategi bisnis bank bjb ke depan.

Selain pemaparan kinerja, turut diadakan sesi pemaparan dan diskusi yang diisi oleh narasumber dari internal dan eksternal. Acara ini turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil mengharapkan bank bjb untuk fokus menjalankan tugasnya sebagai bank pembangunan daerah. Dalam hal ini, dia mengharapkan bank bjb melakukan penetrasi untuk memberikan pelayanan kepada pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah.

”Sehingga bank bjb semakin dikenal dan berada di dalam hati semua masyarakat Jawa Barat. Termasuk dalam memberikan kredit kepada pemerintah daerah yang akan melakukan pembangunan. Dari pada ke bank lain, lebih baik bank bjb karena milik masyarakat Jawa Barat,” ujarnya dalam Business Review Triwulan IV Tahun 2018 bank bjb di Crowne Plaza Bandung, Rabu (23/1).
.
Terkait dengan kredit pembangunan, Pemprov Jawa Barat akan meluncurkan kredit Indah (Infrastruktur Daerah).

”Insya Allah dalam waktu dekat ini, program kredit Indah ini akan di-launching. Saya ingin bank bjb ikut membantu pembanguan di darah. Karena kalu mengandalkan dari APBD atau CSR sangat terbatas,” terangnya.

Selain itu, Ridwan Kamil meminta bank bjb untuk memperhatikan sektor mikro. Berdasarkan data, terdapat 4 juta kepala keluarga di Jawa Barat yang masuk kategori miskin. Dan masih banyak masyarakat Jawa Barat yang tidak memiliki akses terhadap perbankan.

”bank bjb harus menjemput bola. Saat ini layanan yang harus mendatangi masyarakat bukan sebaliknya. Dengan melakukan pola tersebut, maka Insya Allah masyarakat Jawa Barat akan terbebas dari rentenir dengan adanya kredit mikro tanpa agunan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah sektor IT yang harus disesuaikan dengan perkembangan saat ini. (rls/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan