BANDUNG– Produktivitas gol Persib musim 2018 meningkat dibanding dua musim sebelumnya. Jika 2016 pada ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) mereka mencetak 45 gol, di Liga 1 2017 mereka membobol gawang lawan 39 kali.
Di bawah arahan Mario Gomez (2018) Persib mencetak 49 gol. Produktivitas yang lebih baik dibanding musim-musim sebelumnya kendati mereka tidak termasuk kedalam deretan lima besar tim terproduktif di musim itu.
Musim 2016 Persib punya Sergio van Dijk sebagai top scorer tim dengan 11 gol. Raphael Maitimo yang sering beralih fungi menjadi penyerang membuat ia punya catatan 9 gol. Musim 2018 ini tentu Ezechiel N’Douassel punya sumbangsih lebih dengan 17 gol.
Ezechiel sebagai ujung tombak tim mencatat 1980 menit bermain dari 22 kali penampilan. Ia berhasil menunjukkan diri sebagai deretan penyerang tajam di Liga Indonesia 2018, hanya berbeda empat gol dari sang top scorer Aleksandar Rakic.
Dari 17 golnya untuk Persib, Eze mencetak gol dengan sundulan kepala sebanyak tujuh kali. Ketangguhannya di duel udara sama bahayanya dengan kaki kanan yang dimiliki, ia catat gol dengan kaki kanannya itu sebanyak tujuh kali, tiga gol di dalamnya dilakukan lewat titik putih.
Sementara kaki kirinya mampu diandalkan tiga kali untuk mencetak skor. Sayang, dalam statistik ia gagal mencetak gol lewat penalti yang dieksekusinya sebanyak dua kali. Sebagai seorang penyerang pemain asal Chad tersebut juga menerima delapan kartu kuning yang menyebabkan ia tak bisa bermain akibat akumulasi tiga pertandingan. (bbs/drx)