PKS Akan Bangun Huntara

Hal itu dikatakan Sohibul Iman, saat mengunjungi

Kunjungi posko ketiga di Kecamatan Sumur, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengapresiasi relawan yang sigap turun ke lokasi pada detik awal.

”Saya atas nama Presiden PKS mengucapkan jazakumul­lah khairan kepada antum dan semua relawan yang ada di desa ini, yang dengan sigap, turun di detik pertama ben­cana,” ucap Sohibul saat ber­bincang dengan Kang Uung, Ketua DPC PKS Sumur.

Lebih lanjut dia mengung­kapkan bahwa DNA (Asam Deoksiribo Nukleat, Red.) kader PKS adalah berkhidmat untuk umat. ”Saya kira ini sudah menjadi tradisi di PKS, selalu setiap melihat ada ben­cana kita pasti yang terdepan. Sering saya katakan, DNA kader PKS itu berkhidmat untuk umat, terutama pada saat bencana,” ungkap pria kelahiran Tasikmalaya ini.

Sebagai partai yang berpen­galaman dalam penanganan bencana, Sohibul berpesan agar tetap mengikuti semua SOP yang telah ditetapkan partainya.

”Oleh karena itu, ikuti apa yang menjadi saran Pak Yoyok. Saya kira dengan mengikuti semua SOP itu, nanti penanga­nan bencana ini akan terstruk­tur dan sistematis. Sesuai SOP tersebut, nanti Kang Uung harus bisa menginventarisir apa-apa yang menjadi kebu­tuhan masyarakat,” pesan Sohibul.

Dia menegaskan, keaktifan PKS dalam penanganan ben­cana merupakan khidmat par­tainya untuk menjadi mediator solusi bagi masyarakat.

”PKS ini sebagai partai, bu­kan berarti kita punya sega­lanya. Kita bukan orang-orang kaya. Tapi kita punya seman­gat, tekad untuk menjadi penghubung antara orang yang punya duit dan orang yang bermasalah. Jadi, kita ini mediator antara orang yang punya masalah dan yang pu­nya solusi,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pada tahap berikutnya, rencananya PKS akan mendirikan hunian se­mentara (huntara) bagi korban yang rumahnya hancur diter­jang tsunami.

”Tahap selanjutnya, setelah survival, mereka bertahan dengan makanan, dengan kesehatan, dengan pakaian, alhamdulillah. Tahap berikut­nya, kita usahakan cari dona­tur yang bisa membuat hun­tara. Kemudian selanjutnya, kita bisa buat yang permanen, seperti di Lombok, Palu, Dong­gala yang sudah kita lewati,” pungkasnya. (*/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan