Berhasil Meriahkan Pergantian Tahun di Majalengka

MAJALENGKA – Pergantian tahun 2019 di Majalengka berlangsung meriah dengan hadirnya Napak Jagat Pasundan (NJP) di Alun-alun Majalengka Senin (31/12). Perhelatan yang diinisiasi Coklat Kita itu, NJP menyuguhkan berbagai hiburan bernuansa budaya.

Pengisi acara mulai dari Kuda Renggong, Pencak Silat, lomba linting tembakau, numbuk lesung, tarian topeng Majalengka dan juga beberapa kaulinan lembur. Selain itu NJP juga menyediakan spot-spot untuk pengunjung berfoto dan booth-booth kuliner serta pameran lukisan hasil karya para pelukis Majalengka.

Tidak sampai di situ, khusus untuk menghibur para pengunjung, NJP juga menghadirkan beberapa bintang tamu. Di antaranya, Lucky Darso, Jimbot and friend, Ega Robot, grup rebana Al-Jazeera serta Rampak Kendang Wanoja dan juga live lukisan pasir yang dilakukan oleh Kang Fauzan.

Acara diakhiri dengan perform dari penyanyi kawakan asal Bandung, Doel Sumbang dengan tujuh tembang andalan yang membuat ribuan pengunjung yang hadir asik bergoyang. Doel Sumbang membuka performnya dengan lagu bejudul ‘Ai’ dan diakhiri dengan lagu ‘Marilah Sayang’. Kemudian acara dilanjutkan denga tausyiah yang dibawakan oleh ustadzah Hj Ai Aah Mahabbah. Dan akhirnya penyambutan tahun baru pun dilakukan dengan dzikir dan syalawat bersama.

Acara juga bagian dari syukuran masyarakat dalam rangka penyambutan Bupati dan Wakil Bupati Majalengka terpilih Karna Sobahi-Tarsono D Mardiana tersebut, panitia juga melakukan pengumpulan dana dan tercatat sebesar Rp 13.190.000 hasil dari dari pengumpulan dana, yang akan didonasikan kepada para korban tsunami Banten.

Marketing Officer Brand Promotion Coklat Kita Sub DSO Majalengka, Andy Aryanto, mengatakan, NJP bertujuan melestarikan budaya Sunda. “Kebetulan di Majalengka banyak juga sanggar-sanggar budaya. Sehingga kita berusaha memberikan wadah dan apresiasi untuk tampil lebih baik,” katanya di sela-sela acara.

Andy mengaku, sebelum pelaksanaan acara NJP ada saresehan yang dilakukan oleh para praktisi seni seperti Ega Robot, Iman Jimbot dan juga masalah pengelolaan sanggar yang diberikan oleh Opik Saung Udjo. ”Kita mengundang kurang lebih 25 sanggar yang ada di Majalengka lalu kita mengadakan audisi untuk talent-talent yang bisa tampil digelaran ini. Dan lima dari mereka diperkaya untuk wawasan dan cara pentas agar bisa menarik masyarakat,” tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan