Ahli Waris Diminta Biaya Rp 14,5 Juta

Waktu itu, urusan pungutan pengambilan jenazah, menurutnya, ada di bagian tata usaha rumah sakit, menggunakan kwitansi dan ditandatangani petugas setempat.

“Urusan dengan tata usaha. Yang tanda tangan itu ada namanya Budi, Fathullah, ada satu lagi enggak ada namannya,” ujarnya.

Kwitansi pemulangan jenazah ini beredar di media sosial sehingga pihak rumah sakit tidak bisa lagi mengelak ada pungutan liar.

Padahal, sebelumnya, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa membantah ada pungutan bagi pengambilan jenazah korban tsunami Selat Sunda di RSUD dr Dradjat Prawiranega. Menurutnya, uang yang keluar dari keluarga korban karena keluarga minta diantar ke Jakarta di luar standar kejadian luar biasa (KLB).

Pandji mengatakan pihaknya sudah memintai klarifikasi kepada pihak rumah sakit. Pasien yang dimintai uang adalah pasien yang minta dibawa ke Jakarta. Waktu itu, keluarga korban minta jenazah diawetkan serta minta disiapkan peti mati dan pengantaran. Hal ini tidak masuk standar KLB yang bisa ditanggung rumah sakit.

“Standar KLB tidak ada, makanya rumah sakit minta ke pihak lain untuk bersedia untuk itu yang melakukan kegiatan itu,” kata Pandji Tirtayasa.

Menanggapi hal ini, Rizki Abdurahman atau dikenal Rizki Drive nampak terkejut. Ia mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Kendati demikian ia menanggapi positif terkait biaya pemulangan jenazah Aa Jimmy dan keluarga.

“Sebenarnya kita belum tahu betul informasi detailnya. Mungkin bukan dihitung satu orang karena kebetulan almarhum Aa Jimmy juga kan istrinya meninggal, anaknya dua juga meninggal, entah mungkin diakumulasi, tapi tetap kita berhusnuzon (berbaik sangka) biaya administrasi,” kata mantan personil grup musik The Titans.

Meskipun benar ada biaya, menurut Rizki itu selama itu benar dan tidak dimanfaatkan oleh oknum tertentu. “Jadi kalaupun memang ada yang lebih mudah-mudahan itu bukan dipakai bayar yang nggak seharusnya intinya,” kata Rizki.

Demikian pula dengan Said Bajuri. Said pun terkejut ketika dimintai tanggapan dari wartawan. Ia mengaku baru mengatahui hal tersebut dan mengaku tak terima jika memang ada oknum yang mengambil keuntungan di balik musibah tsunami Banten dan Lampung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan