BANDUNG – Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dodin Rusmin Nuryadin menegaskan tidak ada dikotomi antara sekolah negeri dan sekolah swasta. Semua satuan pendidikan memiliki porsi yang sama yaitu meningkatkan mutu pendidikan di Jawa Barat.
“Jiwa Swasta merasa termarjinalkan, itu keliru. Dari anggaran tahun ini pun bantuan terhadap sekolah swasta meningkat. Tak ada dikotomi dan semua sekolah harus maju,” ucap Dodin dalam acara pengukuhan Forum Komunikasi Kepala Sekolah Menengah Kejuaran Swasta (FKKSMKS) di Aula Dewi Sartika, Kantor Dinas Pendidikan Jawa Barat, Jalan Radjiman Nomor 6, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, baru-baru ini.
Dodin menjelaskan, seluruh satuan pendidikan, khususnya SMK, harus memenuhi standar yang diterapkan guna membangun pendidikan yang lebih bermutu. Beberapa diantara adalah melakukan link and match dengan pihak industri, menggali kompetensi sesuai dengan kebutuhan di daerah masing-masing, serta adanya interaksi yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan dinas pendidikan.
”Kuncinya ada di kepala sekolah agar lebih membuka diri dan bersilaturahmi dengan kita, agar kita juga bisa tahu keadaan sekolah dan bagaimana cara kita membantu meningkatkan kualitas disana,” tutur Dodin.
Selain itu, Dodin juga mengimbau agar semua satuan pendidikan selalu bersinegeri dengan semua pihak, baik dengan pemerintah, dinas pendidikan dan masyarakat. Serta selalu berusaha utuk berinovasi dan menemukan ide baru.
”Mari kita bangun SMK yang lebih unggul bersama-sama,” kata Dodin.
Senada diucapkan Ketua FKKSMKS Jawa Barat, Iwan Sumitra. Iwan mengatakan peraturan pemerintah tentang sekolah swasta saat ini sama dengan sekolah negeri, salah satunya adalah dana bantuan pusat.
“Harapannya secara prestasi dan kompetensi siswa juga meningkat. Sekolah swasta harus percaya diri dan semoga selalu eksis untuk berpresati,” tutur Kepala Sekolah Tri Mitra Kabupaten Karawang tersebut seperti dilansir laman Disdik Jabar. (*/rls/ign)