Mendikbud Optimis dengan Sistem Zonasi

BANDUNG – Target wajib belajar 12 tahun, terus ditingkatkan bagi anak-anak usia sekolah untuk belajar di sekolah atau pendidikan kesetaraan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy optimis dengan sistem zonasi, target tersebut akan lebih mudah dicapai.

Sekolah bersama aparat daerah akan berperan aktif dengan mendatangi keluarga-keluarga yang memiliki anak usia sekolah untuk masuk sekolah.

”Yang tidak mau di sekolah, harus dicarikan alternatif yaitu di pendidikan kesetaraan. Sehingga tidak boleh lagi anak usia wajib belajar 12 tahun yang tidak belajar,” ujar Mendikbud dalam Rapat Koordinasi Pengembangan Zonasi untuk Pemerataan Kualitas Pendidikan Tahun 2018 Region III, dilansir dari Laman Kementerian dan Kebudayaan.

Mendikbud meyakini pada sistem zonasi, penerimaan siswa baru akan berjalan lebih baik dan mencerminkan keberadilan. Peta guru dan sarana prasarana pendidikan akan menjadi lebih jelas, sehingga penanganan permasalahan dapat lebih mudah. Ke depan semua sekolah akan didorong memiliki kualitas yang baik dengan memiliki populasi sumber daya unggulan.

Medikbud mengharapkan penerapan sistem zonasi dapat mengatasi persoalan ketimpangan di masyarakat, sehingga dapat menciptakan pemerataan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, sistem zonasi dapat menjadi langkah strategis dalam penerapan pendidikan karakter. Seperti, saat jarak sekolah dekat dengan tempat tinggal, siswa dapat berjalan kaki ke sekolah sambil belajar etiket warga negara. Sehingga, orang tua dan masyarakat sekitar juga ikut teribat dalam pendidikan karakter.

”Zonasi ini adalah terjemahan operasional dari ekosistem pendidikan yang dimaksud dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional itu,” ujarnya. (*/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan