BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyerahkan penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke para Atlet, Pelatih, dan Anggota Kontingen Asian Games ke-18 dan Asian Para Games ke-3 Tahun 2018 Asal Jawa Barat, di Grand Hotel Pasundan Bandung, Kamis (13/12).
”Hari ini kita membagikan ‘kadedeuh’ bonus kepada altlet-atlet Asian Games dan Paragames 2018, kenapa baru sekarang? Kan harus dianggarkan dulu sesuai aturan, jadi mohon maaf baru sekarang,” jelas Gubernur Ridwan Kamil.
Gubernur mengungkap rasa bangganya atas prestasi dan pencapaian yang diraih para atlet. Dia menyebutkan bahwa dari sejumlah medali yang berhasil diraih Indonesia pada ajang Asian Games 2018, sebagian besar di antaranya dikumpulkan oleh para atlet Jawa Barat.
”Spektakuler juga di ajang Asian Paragames, dari keseluruhan medali yang didapat, setengahnya dari atlet Jawa Barat. Itu menunjukan kualitas olahraga di Jawa Barat luar biasa, dengan ukuran yang luar biasa di tingkat Asia,” tambah Emil, panggilan akrab Gubernur.
Seperti diketahui, total atlet Asian Games dari Indonesia yang berjumlah 929, sebanyak 175 merupakan atlet dari Jawa Barat. Dengan total medali yang diperoleh oleh Indonesia adalah 98 medali terdiri dari, 31 medali emas, 24 perak dan 43 perunggu. Adapun perolehan medali oleh atlet Jawa Barat pada kegiatan tersebut adalah sebanyak 73 medali dari beberapa cabor.
Sementara untuk Asian Para Games Ke-3 2018, dari total 146 atlet asal Indonesia dengan total perolehan medali sebanyak 135 medali. Pada event ini, setidaknya atlet paralimpik Jabar menyumbang 16 emas dari 37 medali emas yang di raih oleh Indonesia.
Sehingga keberadaan atlet dan pelatih asal Jawa Barat dalam kedua event tersebut secara signifikan telah memberikan kontribusi terhadap prestasi bagi kontingen Indonesia.
Adapun total bonus yang diberikan Pemerintah Jawa Barat, kurang lebih Rp 8 miliar. Merupakan gabungan dari dana APBD Provinsi, bank bjb, dan juga dari sumbangan pihak swasta. Dengan rincian Rp 6,1 miliar dari Pemprov dan sisanya dari pihak lainnya.
Emil pun mengingatkan, kepada para penerima ‘kadedeuh’, supaya tidak selalu memanfaatkan rezeki yang didapat untuk hal- hal konsumtif. Tapi agar coba dimanfaatkan untuk hal produktif semisal modal usaha, atau hal lain yang bisa memperbaiki perekonomian keluarga.