BANDUNG -Tak hanya naik angkot gratis, pasca penangkapan Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar. Rasa ’bersyukur’ sebagian masyarakat Cianjur ditunjukkan para Mahasiswa dengan menggelar aksi massa di Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, kemarin (13/12).
”Thanks KPK Telah Kurung Ayam #Jago,” tulis sebuah spanduk yang dibentangkan sejumlah massa.
Sebelumnya media sosial sempat dihebohkan dengan unggahan foto yang berada di dinding twitter Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif. Foto yang diunggah itu menggambarkan para penumpang diangkutan umum, sementara di kaca pintunya tertera pengumuman,”Naik angkot gratis hari ini #bonus OTT KPK”.
”APRESIASI SUPIR KENDARAAN UMUM CIANJUR seperti ini yang MEMBUAT @KPK_RI selalu bekerja keras memburu koruptor karena RAKYAT SUDAH SANGAT TERTINDAS OLEH PERILAKU POLITISI/PEJABAT KORUP. MOHON DUKUNGAN Wakil Rakyat @DPR_RI Presiden @jokowi dan WAPRES @wapres_ri bapak @Pak_JK pic.twitter.com/Fy5054ToV9,” tulis Laode M Syarif di akun twitternya @LaodeMSyarif.
Sementara itu Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Cianjur memberikan sikap atas kejadian itu. Menurut HMI, ini akan harus menjadi bahan evaluasi dan refleksi atas musibah yang terjadi. Pihaknya sangat menyayangkan seorang kepala daerah, terjerat korupsi dengan tersangka lainnya, bahkan melibatkan Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur.
Dalam aksinya, para Mahasiswa mendukung OTT yang dilakukan KPK, mahasiswa mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi di lingkungan Pemda Cianjur.
“Kita mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK di Kabupaten Cianjur,” ujar Panji Sakti Sukandi yang menjabat sebagai Presiden Mahasiswa Universitas Suryakancana Cianjur.
HMI pun meminta agar KPK untuk menerapkan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dan mencabut hak politik Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar. Hal sebut Panji, agar sesuai dengan kejahatan yang telah dia lakukan.
”Alhamdulillah kita bersyukur praktik kotor bupati tertangkap KPK. Namun saya meminta KPK tegas untuk menerapkan pasal TPPU dan mencabut hak politiknya,” tandasnya.
Sementara Mahasiswa lainya, Deder Romansyah, berharap agar KPK dapat mengusut dengan tuntas kejahatan yang telah dilakukan orang nomor Satu di Cianjur tersebut.