NGAMPRAH – Rencana kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Bandung Barat dengan Norwergia masih harus menunggu. Hal itu dikarenakan Kedutaan Besar Norwegia untuk Indonesia tengah melakukan investigasi di lapangan dalam membantu program Citarum Harum dan penanganan sampah di Bandung Barat. Proses investigasi dimulai dari melihat akar permasalahan hingga potensi yang ada di Sungai Citarum tersebut.
“Informasi terakhir memang masih melakukan investigasi oleh pihak mereka untuk melihat dari masalah hingga potensi di sungai citarum. Pemkab posisinya sekarang sedang menunggu bagaimana progres perkembangan proses investigasi tim dari Norwegia terhadap kondisi Citarum,” kata Kelapa Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat, Apung Hadiat Purwoko, di Ngamprah kemarin.
Menurut Apung, selama ini pemerintah daerah sudah memberikan ruang kepada tim dari Norwegia untuk menilik masalah yang terjadi di Sungai Citarum. Adapun kata dia, tim dari Norwegia telah meminta terkait jumlah data kelompok bank sampah yang sudah berjalan di Bandung Barat.
“Kita juga sudah memaparkan kondisi eksisting sungai citarum. Mereka, memastikan dari hasil investigasi tersebut, akan ada tindaklanjutnya,” terangnya.
Seperti diketahui, saat ini ada lima anak sungai Citarum. Ke lima anak sungai tersebut yakni sungai Cipeusing, Cihaur, Cikandang, Ciburandul dan Cimerang.
Apung juga mengatakan, saat ini masih banyak permasalahan Sungai Citarum yang harus segera diselesaikan. Beberapa yang paling menjadi sorotan, sebutnya, yakni terkait masalah konservasi, alih fungsi lahan dan limbah.
Dia berharap, dengan keseriusan pihak dari Norwegia ini, dapat memberikan solusi bagi penanganan masalah lingkungan di Bandung Barat.
“Norwegia ini memiliki teknologi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dan perahu modern yang bisa memilah sampah plastik atau an-organik dan organik. Inovasi perahu pengangkut sampah plastik dari lumpur ini, kami harapkan bisa menyelesaikan masalah sampah,” ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah delegasi dari Norwegia berkunjung ke Bandung Barat untuk melihat kondisi Sungai Citarum yang sebenarnya. Sejumlah delegasi tersebut sengaja melihat kondisi Citarum lantaran mengetahui dari media sosial bahwa Sungai Citarum sebagai sungai terkotor di dunia.