BANDUNG – Polda Jawa Barat berhasil menjemput Irawan Maulana. Warga Kampung Papandak RT 02/07, Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut itu merupakan korban selamat dalam kejadian penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya membentuk tim untuk melakukan penjemputan ke Nduga Papua kemarin (9/12).
Dikatakan Trunoyudo, timnya berangkat dari Bandara Sultan Hasanudin Makasar menuju Timika, Papua. Setelah tiba di Papu, Tim berkoordinasi dengan Polsek Bandara dan Danki Gas Brimob Malut/BKO Papua. Pada pukul 10.15 WIT, tim bergeser menuju Hotel Serayu Timika untuk bertemu dengan Irawan Maulana.
Baru pada pukul 10.30 WIT, Tim dari Polda Jabar bertemu dengan Irawan dengan didampingi pelaksana harian Kapolres Timika, Kasat Reskrim, Danki Gas Brimob Malut/BKO Papua dan personel lain.
Truno juga memastikan jika kondisi, Irawan dalam keadaan sehat. Sementara situasi di Timika saat ini telah mulai kondusif dan aman.
Diberitakan koran ini sebelumnya, Irawan Maulana, 22, warga Kampung Papandak, RT 2/6, Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja menjadi salah satu korban yang selamat dalam aksi brutal penembakan di Nduga, Papua oleh KKB.
Dia diketahui bekerja di salah satu provider telekomunikasi yang tugasnya memasang kabel, bukan karyawan PT Istaka Karya yang tengah membangun jembatan.
Uyu, 60, ibu Irawan menyebut belum mengetahui kapan anaknya akan kembali ke Garut setelah diketahui selamat dari peristiwa yang membuat nyawanya terancam itu. Dia mengaku sudah menerima kabar langsung dari anaknya, dan kepadanya Irawan mengaku masih berada di Wamena setelah mengabari kalau dirinya baik-baik saja.
”Kemarin dia ngasih kabar sama saya mau dibawa ke Wamena sama tentara, cuma saya juga gatau kapan anak saya pulangnya. Kabar terakhir juga anak saya mendapat pengawalan dari anggota TNI selama berada di Papua setelah kejadian penembakan, dan katanya untuk bisa pulang masih menunggu prosedur,” tuturnya kepada wartawan, Jumat (7/12).
Dia sangat berharap agar anak bungsunya dari Lima bersaudara itu bisa segera pulang untuk mengobati rasa was-wasnya. Sebelumnya, kata Uyu, anaknya ternyata sempat tidak memberi kabar pasca-peristiwa penembakan, karena tidak ingin membuat khawatir dirinya dan juga keluarga lainnya.