”Setelah data awal sudah didapatkan, pihaknya kemudian melakukan pengecekan data pelaku di data base kependudukan. Dan langkah tersebut berhasil. Identitas pelaku diketahui berkat chip dan nomor seri yang terdapat di blanko KTP-el sehingga memudahkan untuk dilacak. Dari kemarin sore dan pagi ini Kadis Provinsi Lampung dan Kabupaten Tulang Bawang sudah bergerak ke rumah yang menawarkan blanko tersebut,” ungkapnya.
Perbuatan yang dilakukan tersebut, lanjutnya merupakan perbuatan melawan hukum. Terlebih lagi, yang ditawarkan merupakan dokumen negara. Tjahjo juga telah meminta kepada pihak Toko Pedia untuk menarik penawaran blanko e-KTP dari Tokopedia. Ditegaskan, kejatahan yang dilakukan pelaku bukan karena sistem yang jebol.
”Perbuatan menawarkan dan menjual belikan blanko dokumen negara adalah kejahatan yg harus kita tanggulangi bersama-sama. Toko pedia kami perintahkan untuk men-take down penawaran tersebut dan sudah dilakukan,” terangnya.
Tokopedia sendiri sudah menghapus produk blangko KTP elektronik yang dijual di platform-nya. Peredarannya ditemukan di Pasar Pramuka Pojok, Jakarta Pusat, dan di toko yang ada dalam platform e-dagang.Di Tokopedia, blangko e-KTP ditawarkan oleh toko Lotusbdl.
Vice President of Public Policy and Government Relations Tokopedia, Astri Wahyuni menyampaikan, sebagai teknologi platform, Tokopedia menciptakan peluang bagi setiap toko di Indonesia untuk bergabung. Namun, lanjutnya, Tokopedia juga memiliki kebijakan produk apa saja yang dapat diperjualbelikan. Yang jelas tim Tokopedia juga senantiasa memantau produk-produk yang diperjualbelikan, terangnya.
Tokopedia, sambung Astri menindak tegas segala bentuk penyalahgunaan platform Tokopedia, maupun yang melanggar hukum, termasuk penjualan blangko KTP elektronik. Untuk saat ini produk yang dimaksud sudah dihapus, jelas Asti melalui penjelasan tertulis. (hrm/ful)
RENTETAN PERISTIWA TERUNGKAPNYA SINDIKAT E-KTP DI BERBAGAI DAERAH
SABTU, 26 MEI 2018:
Dua dus berisi ribuan KTP-elektronik jatuh dari truk di jalan Salabenda, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Beberapa saksi mata mengatakan kartu identitas itu terjatuh dari truk engkel yang bergerak menuju Parung, sekitar pukul 13.30 WIB. KTP ini milik penduduk yang berasal dari Sumatera Selatan, provinsi yang jaraknya 1.873 kilometer dari Kabupaten Bogor.