BPBD Terus Tekan Risiko Bencana

SUKABUMI – Badan Pen­anggulangan Bencana Dae­rah (BPBD) Kota Sukabumi mengharapkan kerja sama semua OPD di lingkungan Pemkot Sukabumi dalam penanggulangan bencana. Dengan keterlibatan OPD lain, maka diharapkan pen­anganan bencana dapat dilakukan cepat sehingga menekan timbulnya kor­ban jiwa maupun keru­gian materil dalam jumlah besar.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabu­mi, Zulkarnain Barhami, mengatakan peran SKPD dalam pengurangan risiko bencana sangat penting. Pasalnya upaya meningkat­kan kesiapsiagaan dimulai dari membangun sinergitas antara aparat penanggu­langan bencana dengan SKPD lainnya.

“SKPD juga harus ber­peran aktif. Semua harus berkolaborasi. Tujuannya membangun kapasitas dan kapabilitas semua pihak dalam kesiapsiagaan ben­cana,” ujar dia.

Tak hanya itu, kata dia, keterlibatan OPD juga untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan pemer­intah dalam menghadapi risiko bencana berdasarkan potensi bencana di wilayah masing-masing. Hal terse­but mengacu pada regulasi teknis standar pelayanan wajib dasar kebencanan sesuai dengan Permendagri Nomor 101/2018.

“Dengan hal itu kami mengambil tema menguat­kan kesiapsiagaan terha­dap bencana dalam rangka Kota Sukabumi zona tang­guh ben­cana. Pencapaian ini unuk men­uju visi Sukabumi religius, nyaman, dan sejahtera (Renyah) dalam kegiatan rapat koordinasi keben­canan tingkat Kota Suka­bumi,” tandasnya.

Kepala Unsur Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, mengatakan sebelumnya Pemprov Jabar telah menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor. Hal ini didasar­kan pada Surat Keputusan (SK) Gubernur Jabar No 363/kep.1211-bpbd/2018. Penetapan status itu dimu­lai pada 1 November 2018 hingga 31 Mei 2018.

Masa siaga bencana banjir dan longsor di Sukabumi dimulai Desember hingga 31 Mei 2019 mendatang. Upaya ini dilakukan agar penanga­nan bencana di lapangan bisa dilakukan dengan ce­pat. Penetapan status itu merujuk pada data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“BMKG memprediksi musim hujan akan ber­langsung hingga Mei tahun depan,” tandasnya. (ovi)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan