BANDUNG – HMI Badko Jawa Barat membidik Kabupaten Majalengka sebagai pillot project ekonomi syariah. Hal itu dikatakan Ketua Panitia Focus Group Discussion (FGD) Ekonomi Keumatan, Arif Hernowo di The Crowne Plaza Bandung lantai 2.
Dalam FGD bertema Penguatan Ekonomi Keumatan Sebagai Solusi Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat. Mengundang sejumlah narasumber ternama seperti SKP Bidang Kegamaan, Dr Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil, Dr. Dudi Sudrajat Abdurachim, MT, Dekan Fisip Moestopo Beragama, Dr. Taufiqurokhman, M.Si, Ketua Prodi Magister Manajemen FEB Unpad, Popy Rufaidah, SE, MBA, Ph.D, dan Divisi Asesmen Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia, Aswin Kosotali.
”Untuk pillot project terdekat, Majalengka. Kita akan coba buat, sebagai pilot project desa binaan, yang kemudian menerapkan sistem ekonomi keumatan ini. Karena memang potensi yang sudah dipetakan disana oleh teman-teman di Cabang Majalengka, dan semoga itu juga dapat memudahkan terlaksananya sistem ekonomi keumatan termasuk bina desanya,” kata Arif pada Jabar Ekspres di sela acara, kemarin (30/11).
Ekonomi keummatan yang dimaksud HMI yakni bagaimana masyarakat pra sejahtera dapa merasakan kesejahteraan. ”Artinya tidak ada yang timpang dari segi tingkat ekonominya, nggak ada yang tinggi, nggak ada yang rendah. Jadi ekonomi keumatan ini bagaimana kolaborasi antara yang sejahtera maupun dengan memberdayakan yang pra sejahtera dengan melibatkan beberapa sektor elemen masyarakat. Seperti organisasi kemasyarakatan, UMKM, pondok pesantren di daerah-daerah, kemudian instansi-instansi, termasuk pemerintah,” ungkapnya.
Dia optimistis sektor ekonomi keumatan bisa menjadi solusi untuk dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang selama ini tingkat kemiskinan di Jabar masih tinggi.
”Semoga dengan adanya sistem ekonomi keummatan (syariah) bisa menjadi solusi pemerataan kesejahteraan. Harapannya memang meskipun di Jawa Barat ini tingkat ekonominya, yang tingkat kemiskinannya turun. Tapi harapannya, bisa lebih baik,” jelasnya.
Berkait dengan sumber dana untuk ekonomi keummatan, Arif menyebutkan pihaknya akan memberdayakan zakat, infaq dan sodaqoh (Zis). ”Pemberdayaan Zis yang mana zakat dari tingkat yang sejahtera untuk memberdayakan yang belum sejahtera. Selebihnya ketika dananya ini sudah dapat terkelola dengan baik, otomatis kan bisa menarik perhatian daripada, BUMN, BUMS dan Pemerintah. Dan itu, pesannya yang kemudian mereka bisa bantu dari sisi apa kekurangan dari sistem ekonomi keumatan ini,” tukasnya.