Guyonan Bung Hatta: Cuma di Bulan yang Belum Ada Restoran Padang

Menurut Eddie Canbera sekarang sudah men­jadi kota besar, penduduknya beberapa ratus ribu orang. Dua puluh tahun yang lalu Canbera masih satu kota kecil, penduduknya kira-kira 30 atau 40 ribu orang. Menurut Eddie Gemmala dengan dia juga makan di restoran Padang.Menurut Eddie malahan ada 3. Mungkin hanya di bulan yang belum ada restoran Padang. Surat Mohammad Hatta kepada sang putri, Gemala

(24 Juni 1974)


SIAPA bilang Mohammad Hatta sosok yang tak bisa guyon? Surat di atas yang ditulis untuk putri keduanya, Gemala Rabi’ah, itu menunjukkan bahwa sang proklamator juga pandai melempar canda.

Surat tersebut termasuk yang ikut dipamerkan dalam Pameran Surat Pendiri Bangsa di Museum Nasional, Jakarta, mulai kemarin hingga 22 November nanti. Selain Hatta, ada surat-surat pribadi Soekarno, Sutan Sjahrir, RA Kartini, Ki Hajar Dewantara, Agus Salim, dan John Lie.

Narpati Wisjnu Ari Pradana, salah seorang pengunjung, yang datang saat pembukaan kemarin (10/11) mengaku seperti mendapat harta karun. Penggemar Sjahrir dan Hatta itu menemukan hal-hal baru yang selama ini tak pernah ditemui di koleksi yang dia punya.

”Anak perempuan saya namanya Sjahrazad. Nama lain Sjahrir di Belanda,” tuturnya.

Pria yang bekerja sebagai programer itu mengatakan bahwa dirinya memiliki banyak koleksi buku tentang Sjahrir dan Hatta. ”Saya pernah baca suratnya (surat Sjahrir, Red) kepada Maria Duchateau, tapi saya baru baca di sini dia panggil ‘sayang’. Di buku yang saya punya mungkin sudah diedit,” ungkapnya.

Dia malah mengusulkan, kisah cinta Sjahrir dengan Ma­ria yang notabene merupakan istri temannya patut difilmkan. Sebab, kisah cinta itu sempat masuk koran pada masa pen­jajahan Belanda. ”Belum lagi bagaimana Sjahrir dan anaknya menjahili Bung Hatta saat dia­singkan ke Banda Neira. Bayang­kan saja, Hatta yang serius dan lempeng dijahili Sjahrir,” ung­kapnya.

Cerita lainnya datang dari kurator Aryono. Dia yang mengumpulkan surat-surat bersama Bonnie Triyana juga merasa mendapat kejutan. Menurut dia, selama ini di­ketahui bahwa RA Kartini berpandangan feminis.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan