NGAMPRAH- Tingkat kunjungan pasien ke RSUD Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat melonjak hingga 53 persen. Hal itu seiring dengan sudah diberlakukannya pelayanan bagi para peserta BPJS Kesehatan yang dimulai sejak awal Oktober lalu. Namun saat ini, ruang perawatan masih minim lantaran pelayanan di RSUD tersebut baru tersedia untuk kelas III.
Direktur RSUD Cikalongwetan Ridwan Putra Abdullah menjelaskan, sejak lama masyarakat mempertanyakan belum juga berlakukan peserta BPJS saat datang ke RSUD. Sejak dibukanya layanan BPJS, kunjungan terlihat membeludak.
Tercatat, sebulan terakhir, jumlah kunjungan sekitar 1.300 pasien, meningkat 700 orang dari bulan sebelumnya. “Kunjungan sangat naik signifikan bahkan sebanyak 90 persen pasien memang peserta BPJS sekarang,” ujarnya di RSUD Cikalongwetan, Rabu (7/11).
Dia menuturkan, sebagian besar pasien tersebut berasal dari Bandung Barat, tetapi ada juga yang dari daerah sekitar. Sejauh ini, semua pasien tersebut bisa ditangani oleh petugas rumah sakit.
Meski demikian, pelayanan yang tersedia saat ini baru untuk kelas III. Dengan demikian, pihaknya belum bisa melayani pasien di kelas II, I, VIP, dan VVIP. “Jadi, bagi pasien BPJS kelas II pun kami rawat di kelas III, itu pun dengan persetujuan pasien,” kata Ridwan.
Dia mengakui, pelayanan di RSUD Cikalongwetan belum optimal lantaran masih kekurangan SDM serta sarana dan prasarana. Untuk SDM, saat ini baru tersedia sekitar 250 orang dari kebutuhan 360 orang.
Agar pelayanan optimal, dia pun mengusulkan anggaran Rp 2,5 miliar untuk melengkapi sarana dan prasarana serta SDM tersebut. “Jumlah tersebut termasuk untuk menambah jumlah tempat tidur menjadi 150 unit, yang sekarang baru 50 unit,” katanya.
Secara ke seluruhan, biaya operasional RSUD Cikalongwetan tahun ini sekitar Rp 13 miliar. Namun pada 2019 nanti, diusulkan tambahan biaya operasional menjadi Rp 24 miliar sesuai dengan kebutuhan kelengkapan sarana, prasarana, dan SDM.
Meski personel masih terbatas, Ridwan menegaskan, petugas medis di RSUD Cikalongwetan saat ini masih bisa menangani semua pasien yang datang. Dengan demikian, dia memastikan tidak ada pasien yang ditolak. “Semua pasien yang datang kami layani, tidak dibeda-bedakan,” ucapnya.