CIMAHI– Dalam kurun waktu kurang lebih 10 bulan di Kota Cimahi telah terjadi peristiwa kebakaran sebanyak 76 kejadian. Dengan jumlah tersebut berarti peristiwa kebakaran yang terjadi mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang terjadi sebanyak 54 kejadian.
Kepala Seksi Pencegahan dan Penyuluhan kebakaran, Acep Nasir mengatakan, peristiwa kebakaran rata-rata terjadi di daerah padat pemukiman yang diakibatkan oleh konsleting listrik.
“Jumlahnya meningkat dari tahun sebelumnya. Ini akan jadi bahan evaluasi juga buat kami bagaimana mengimbau warga,” katanya, saat ditemui di Markas Komando Damkar Kota Cimahi, Jalan Baros, Rabu (24/10).
Acep mengungkapkan, kejadian kebakaran paling parah terjadi pada beberapa waktu lalu, yang menimpa 3 unit bangunan di Jalan Cimindi, rumah warga di Kelurahan Cibabat, dan rumah warga di Jalan Cihanjuang, tepat di belakang Kantor Wali Kota Cimahi. Dari semua peristiwa yang terjadi tercatat, sebanyak empat korban meninggal dunia, dan kerugian materi mencapai Rp12 miliar.
“Kita tidak berharap ada tambahan kejadian kebakaran dan tambahan korban jiwa atau kerugian,” ungkapnya.
Menurut Acep saat ini yang menjadi salah satu hambatan dalam penyelamatan saat terjadi kebakaran, apalagi jika terjadi di daerah padat penduduk adalah akses jalan yang sulit dicapai petugas pemadam kebakaran, sehingga meningkatkan resiko jatuhnya korban jiwa.
“4 korban itu karena mereka terjebak di dalam lokasi kebakaran. Saran kami, kalau terjadi kebakaran, segera menyelamatkan diri jangan dulu memikirkan harta apa yang bisa diselamatkan,” ujarnya.
Selama ini, lanjut Acep, untuk menangani peristiwa kebakaran di Cimahi, pihaknya mengandalkan 12 unit kendaraan, dengan 10 unit khusus guna melakukan penanggulangan.
“Peralatan sudah memadai, ada 12 unit, yang berfungsi itu ada 10 unit untuk penanggulangan (8 unit pancar, 1 unit rescue, da 1 unit kendaraan isi ulang), ditambah 2 unit kendaraan operasional sehari-hari (komando),” tuturnya.
Untuk sumber air, pihaknya memanfaatkan 5 titik sumber air, diantaranya hydrant kota di Jalan Amir Machmud, sumber air pabrik, sumber air PDAM, dan sumber air kolam terbuka,.
Saat ini, pihaknya diperkuat 60 personel untuk menangani peristiwa kebakaran, dengan rincian 10 personel pencegahan dan 50 personel penanggulangan yang siap setiap saat.