Tren tidak harus diikuti. Seiring berjalannya waktu pasti akan ada banyak tren baru yang bermunculan, entah itu berdampak positif atau negatif untuk anak. Untuk mengantisipasi perkembangan yang ada, harus bisa menjelaskan bahwa tidak semua tren itu bisa diikuti. Bukan berarti harus mengikuti teman-temannya dan harus melakukan tindakan yang penuh resiko hanya karena ingin mendapatkan perhatian publik. Ingatkan kalau tidak mengikuti tren, bukan berarti tidak keren. Tanamkan pola pikir bahwa ada banyak cara yang bisa membuatnya lebih keren, diakui bahkan dipuji banyak orang. Dengan begitu, pelan-pelan akan belajar bijak dalam menghadapi segala pilihan yang ada.
Mengembangkan bakat. Beragam Challenge yang ada beredar di sosial media membuat semua orang ingin melakukannya. Sebelum hal itu terjadi dan membahayakan, ada baiknya mengarahkan minat dan bakat daripada mengikuti tren yang belum tentu berdampak positif. Berikan pengertian kepada kalau untuk menjadi keren itu tidak perlu melakukan hal-hal yang membahayakan. Apabila ingin merasa lebih diakui, bisa mengarahkan untuk lebih menggali minat dan bakat. Melatih segala kemampuan yang ada hingga lebih bisa berprestasi, sehingga dirinya akan merasa bangga dan diakui kemampuannya oleh orang lain.
Memberikan gambaran bila gagal melakukan Challenge. Pasti banyak yang masih memiliki rasa penasaran, apalagi kalau belum benar-benar mencoba sendiri tren Challenge yang sedang hits saat ini. Sesekali perlu menunjukkan beberapa video orang yang gagal melakukan Challenge tersebut. Bila melihatnya sendiri secara langsung, ini akan berguna sebagai bahan pertimbangan agar kembali berpikir berkali-kali sebelum melakukannya.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan saat mulai merasa penasaran terhadap beragam fenomena Challenge di sosial media. ***