Hebat Nyasarnya Tinggi

Karding menyebutkan dalam undang-undang yang sudah berusia tua itu juga menjelaskan dalam penggunaan senjata untuk konteks olahraga itu harus dilakukan oleh orang-orang dengan standar tertentu. Dia menambahkan setidaknya orang-orang yang dimaksud itu sudah memiliki kemahiran dalam menggunakan senjata api juga harus sehat jasmani dan rohaninya.

”Penggunaaan senjata baik dalam konteks olahraga maupun yang lain tentu ada orang-orang dengan standar tertentu, misalnya dia sudah punya kemahiran menggunakan senjata, itu baru boleh diizinkan oleh Perbakin. Kemudian yang kedua dia harus sehat jasmani rohani, termasuk psikotes harus lulus,” katanya.

Namun begitu, politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini tetap meminta manjemen Perbakin untuk tetap ditinjau ulang dan pengamanan di sekitar lingkungan Gelora Bung Karno (GBK) perlu ditingkatkan sampai tingkat tertinggi.

”Perbaikan itu perlu, pertama manajemen Perbakin musti di-upgrade, diperbaiki. Terutama bagaimana lebih ketat terhadap penggunaan senjata api. Jangan sampai penggunaan senjata api jatuh ke tangan orang-orang yang tak memiliki standar penggunaan senjata api. Jangan sampai Amerika terjadi di sini di mana setiap rakyat sipil bisa menggunakan dan memiliki senjata,” katanya.

Dan yang paling penting untuk ditingkatkan prosedur pengamanan dan keamanannya, menurut Karding tentu saja ada di Gedung DPR. Dia beralasan dalam kasta politik, DPR merupakan institusi yang sangat perlu dan penting.

”Coba bayangkan, andai saja mohon maaf ada yang kena anggota DPR, itu bisa geger nasional. Alhamdulillah tidak ada yang kena. Yang kena jilbab, tetapi pertanyaan-pertanyaan publik soal ‘ini apa betul ada senjata yang bisa sebesar ini‘, paling pistol. Saya juga agak awam soal ini, bisa nyampai sejauh itu. Berapa meter kira-kira ya pak Fahri lapangan tembak (ke DPR) Satu kilometer lebih, 500an meter lebih ya. Karenanya yang harus diubah itu bukan hanya kaca, tapi tembok (tembus). Jadi artinya harus betul-betul dikaji. Nah terkait dengan ini, standar di DPR memang harus ditingkatkan pengamanan dan keamanannya. Bukan sekadar kaca film, teralalu kecil,”tandasnya. (feb/rmol/nal/fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan